RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah berkomitmen terus menjaga momentum pemulihan sektor industri nasional. Upaya yang ditempuh Pemerintah, yakni mengarahkan pembangunan sektor industri kepada tiga prinsip. Yaitu, industri mandiri dan berdaulat, industri maju dan berdaya saing, serta industri berkeadilan dan inklusif.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan, sektor industri memainkan peran penting sebagai penggerak dan penopang utama perekonomian nasional, meski terdapat gejolak dan tantangan akibat pandemi Covid-19.
Baca juga : Waketum Golkar: SOKSI Konsisten Bantu Pemerintah Pulihkan Ekonomi
“Industri pengolahan nonmigas tetap menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi hingga triwulan I-2022 dengan pertumbuhan 5,47 persen. Melebihi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01 persen,” jelas Airlangga dalam keterangan resmi Kemenko Perekonomian, kemarin.
Selain itu, lanjutnya, untuk nilai ekspor industri sampai Maret 2022 sudah mencapai 50,52 miliar dolar AS, dan berkontribusi sebesar 78,83 persen terhadap total ekspor nasional.
Baca juga : Kurangi Transaksi Non Tunai, Bank Mandiri Gandeng Bank Banten
Menurut Airlangga, Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia juga masih mampu berada di level ekspansif, yaitu 51,9 pada April 2022.
Prinsip industri yang mandiri dan berdaulat, berarti keberlangsungan industri manufaktur dalam negeri tidak boleh tergantung pada sumber daya luar negeri.
Baca juga : Profesionalisme Erick Thohir Jadi Kunci Kepercayaan Jokowi
“Diharapkan ini dapat menjadi kekuatan ekonomi dalam negeri,” harap Airlangga.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.