RM.id Rakyat Merdeka - Mengawali pekan ini, nilai tukar rupiah dibuka menguat 74 poin atau 5,2 persen berada di level Rp 14.059 per dolar AS, dibanding perdagangan sebelumnya di level Rp 14.133 per dolar AS.
Pada Jumat (12/6), rupiah terus mengalami penguatan hingga menembus di atas Rp 14 ribuan.
Rupiah ditutup melemah 113 poin atau 0,81 persen ke level Rp 14.133 per dolar AS, setelah fluktuatif bergerak di angka Rp 14.060-14.213 per dolar AS.
Baca juga : Ini 10 Kebiasaan Baru Penumpang Pesawat di Bandara Angkasa Pura II Menuju New Normal
Di antara mata uang Asia, rupiah adalah yang terkuat pagi ini. Penguatan rupiah pagi ini hanya diikuti yen Jepang dan baht Thailand, yang masing-masing menguat 0,13 persen dan 0,22 persen.
Sementara sejumlah mata uang Asia mengalami pelemahan. Won Korea melemah 0,37 persen, rupee India melemah 0,08 persen, yuan Tiongkok melemah 0,05 persen.
Kemudian dolar Singapura melemah 0,09 persen, peso Filipina melemah 0,20 persen, ringgit Malaysia melemah 0,28 persen.
Baca juga : Di Forum Dunia, Menteri Halim Beberkan Cara Desa Lawan Covid
Menurut Bank Indonesia (BI), pelemahan rupiah hingga menyentuh Rp 14 ribu lantaran faktor eksternal.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah menegaskan, pelemahan rupiah seharusnya hanya sementara karena pengaruh risk off atau sentimen global dari jatuhnya pasar saham AS.
"Sentimen ini yang dipicu oleh gelombang kedua atau second wave wabah virus di Negeri Paman Sam yang telah menembus angka 2 juta orang terinfeksi," katanya. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.