Dark/Light Mode

Di Forum Dunia, Menteri Halim Beberkan Cara Desa Lawan Covid

Jumat, 12 Juni 2020 18:02 WIB
Mendes Abdul Halim Iskandar di forum International Village Webinar yang tajuk Looking for a Rural Economic Hope AMID a Global Pandemic of Covid-19, Jumat (12/06).
Mendes Abdul Halim Iskandar di forum International Village Webinar yang tajuk Looking for a Rural Economic Hope AMID a Global Pandemic of Covid-19, Jumat (12/06).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar membeberkan cara desa melawan pandemi virus Corona yang menyerang hampir semua negara di dunia.

Menurutnya, setidaknya ada dua dampak yang diakibatkan Covid-19 tersebut, yakni sektor kesehatan dan ekonomi yang dirasakan hingga ke tingkat desa.

"Makanya, Kemendes mengeluarkan kebijakan berkaitan dengan dua hal itu. Fokus utamanya bagaimana desa melakukan proteksi diri untuk ketahanan diri agar wabah Covid-19 ini tidak terlalu terdampak terhadap desa-desa," ujar Mendes di forum International Village Webinar yang tajuk Looking for a Rural Economic Hope AMID a Global Pandemic of Covid-19, Jumat (12/06).

Dalam kebijakan yang dibuat itu, pihaknya meminta Kepala Desa di seluruh Indonesia agar membentuk Relawan Desa Lawan Covid-19 yang bertugas memantau pergerakan warga desa serta memberikan edukasi berkaitan dengan pandemi.

Baca juga : New Normal, MRT Jakarta Terapkan Budaya Bersih, Aman dan Nyaman

Halim mengatakan, sejak awal Covid-19 muncul sudah ada sekitar 63.284 desa dari total 74.953 desa di seluruh Indonesia, atau 84 persen yang telah membentuk Relawan Desa Lawan Covid-19 yang diketuai langsung oleh Kepala Desa setempat.

"Relawan Desa Lawan Covid-19 ini adalah pencegahan dengan cara edukasi melalui media keliling. Mereka menjelaskan apa dari mana datangnya Covid-19, dan menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk pencegahan Covid-19, misalnya pengadaan tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir," ujarnya.

Adapun di sektor ekonomi, Kemendes PDTT mengeluarkan kebijakan mengalokasikan sebagian Dana Desa yang rata-rata Rp 1 miliar setiap desa untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warga desa yang terdampak wabah Covid-19.

Total Dana Desa tahap pertama yang dialihkan untuk program BLT senilai Rp22,4 triliun, dan menargetkan 12,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdampak Covid-19. Masing-masing KPM dapatkan Rp600 ribu selama tiga bulan sehingga total menjadi Rp1,8 juta.

Baca juga : Sinarmas MSIG Life Hadirkan Asuransi Tambahan SMEX

Hingga saat ini, sudah ada 70.315 desa dari total 74.953 desa atau 94 persen yang berhasil menyalurkan Dana Desa pada tahap pertama. 

Sementara yang mendapatkan BLT Dana Desa mencapai 6.591.206 KPM di seluruh Indonesia.

Kemendes juga telah memperpanjang BLT Dana Desa yang semula hanya tiga bulan menjadi  tiga bulan kedua.  Hanya saja nilainya lebih kecil dibandingkan 3 bulan pertama yakni Rp300 ribu setiap KK.

Selain BLT, Kemendes PDTT juga membuat kebijakan padat karya tunai desa untuk menggerakkan ekonomi desa yang sedang diterpa wabah Covid-19. 

Baca juga : Formula 1, Mercedes Siap Ngaspal Dengan Protokol Kesehatan

Padat karya tunai desa tersebut, berbeda dengan bantuan pemerintah pada umumnya yang melalui bantuan langsung.

"Tetapi dengan cara melibatkan kelompok miskin dan kelompok marjinal lain dalam proses pembangunan yang kemudian dari situ diberikan upah atas kerja mereka dengan harapan meningkatkan nilai daya beli masyarakat," pungkasnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.