Sebelumnya
Tahun lalu, hampir seperempat persediaan gandum Indonesia diimpor dari Ukraina. Ukraina dan Rusia yang tengah berperang memproduksi sepertiga ekspor gandum dunia.
Dengan ditutupnya pelabuhan Ukraina dan tidak adanya petani karena sebagian besar dipaksa untuk ikut berperang, rantai pasokan gandum dunia pun ikut terganggu.
Baca juga : Nonton Dari Tribune, Anies: MotoGP Mandalika Sukses Harumkan Indonesia
PT Indofood yang memproduksi Indomie sebagai merek mi instan paling terkenal di Indonesia tidak menanggapi pertanyaan mengenai dampak perang Ukraina terhadap ketersediaan gandum dan produksinya.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan Kasan Muhri mengatakan, sementara ini konflik kedua negara tersebut belum menimbulkan dampak signifikan pada persediaan gandum ataupun harga mie instan dalam negeri.
Baca juga : Sambangi KPK, Kepala Otorita IKN Konsultasikan Tata Kelola Nusantara
Kasan mengatakan, Indonesia masih memiliki persediaan gandum sebanyak 1,2 ton yang akan bertahan sampai dua bulan ke depan. Menurutnya, kenaikan harga mie instan sudah diprediksi, namun nilainya tergantung pada seberapa lama perang akan berlangsung.
"Potensi kenaikan harga mie instan akan jauh lebih kecil jika perang tidak berlangsung lama," ujarnya, dilansir ABC.[MEL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.