BREAKING NEWS
 

Usia Wanita Jerman Pertama Kali Melahirkan Makin Tua

Reporter & Editor :
MELLANI EKA MAHAYANA
Jumat, 6 Mei 2022 17:09 WIB
Wanita di Jerman dan negara Uni Eropa lainnya memiliki anak pertama rata-rata di atas 30 tahun. (Foto Ute Grabowsky via DW)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jerman tengah menghadapi masalah kependudukan dengan angka kelahiran yang rendah. Di tengah usaha Pemerintah mendorong para perempuan untuk punya anak, negara itu mencatatkan, usia rata-rata wanita memiliki anak pertama kini di atas 30 tahun.

Menurut data 2020 Badan statistik Jerman,  Destatis, usia rata-rata perempuan memiliki anak pertama mencapai 30,2 tahun. Tidak lebih dari satu persen perempuan yang melahirkan saat berusia di bawah 18 tahun. Rendahnya angka kelahiran telah mendorong negara itu menarik orang muda asing masuk ke Jerman.

Baca juga : Arus Balik Lebaran, Pertamina Pastikan Stok Dan Penyaluran BBM Aman

Satu dekade sebelumnya, rata-rata perempuan berusia 29 tahun ketika mereka memiliki anak pertama. Para peneliti juga menemukan bahwa hanya 0,8% ibu yang pertama kali melahirkan berusia di bawah 18 tahun. Sedangkan wanita yang melahirkan pada 40 tahun adalah 2,9%. 

Adsense

Anggota Uni Eropa lainnya, menurut badan statistik Uni Eropa, Eurostat, usia rata-rata ibu yang baru pertama kali melahirkan masih di bawah 30 tahun di seluruh blok. Yaitu, 29,5 tahun.

Baca juga : Malindo Air Punya Rusdi Kirana Ganti Nama Jadi Batik Air Malaysia

Italia mempelopori tren dengan 31,4 tahun, lalu Spanyol dengan 31,2 tahun, dan Luxembourg dengan 31 tahun sebagai usia rata-rata perempuan yang menjadi ibu untuk pertama kalinya. Sementara di Bulgaria usia rata-rata 26,4 tahun, Rumania dengan 27,1 tahun, dan Slowakia dengan 27,2 tahun.

Jerman sebelumnya telah melaporkan pertumbuhan populasi nol pada 2020, dengan pandemi virus Corona meningkatkan jumlah kematian dan membatasi migrasi. Negara Uni Eropa yang berpenduduk sekitar 82 juta orang ini telah lama berjuang untuk meningkatkan angka kelahiran nasionalnya dan memotivasi perempuan untuk memiliki anak guna menyediakan tenaga kerja yang cukup bagi perekonomiannya yang besar.

Baca juga : Arus Mudik Lebaran, Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Pastikan Penyaluran BBM Aman

Pada saat yang sama, pemerintah berupaya untuk menarik orang-orang muda dari negara lain untuk bermigrasi ke Jerman. Yaitu imigran muda, berpendidikan, bekerja, dan lebih mungkin untuk memiliki anak.

Data terakhir menunjukkan, lebih dari seperempat orang yang saat ini tinggal di Jerman adalah kelahiran asing atau memiliki setidaknya satu orang tua imigran.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense