Sebelumnya
Kompleks Masjid Al-Aqsa dikelola otoritas keagamaan Yordania sebagai bagian dari perjanjian tidak resmi, setelah Israel merebut Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Gaza dalam perang 1967. Meski demikian, Israel bertanggung jawab atas keamanan di Al-Aqsa, situs suci ketiga bagi umat Islam setelah Mekah dan Madinah.
Apapun yang terjadi di Kompleks Masjid Al-Aqsa tidak hanya memiliki implikasi regional, namun juga global. Kompleks Masjid Al-Aqsa muncul sebagai titik konflik utama antara Israel dan dunia Muslim.
Pada 2017, ketika itu, Israel menempatkan detektor logam, kamera, dan tindakan pengamanan lainnya di pintu masuk kompleks sebagai respons atas serangan mematikan di sana. Setelah beberapa hari terjadi bentrokan terburuk dalam beberapa tahun terakhir antara Israel-Palestina, Yordania membantu menyelesaikan krisis tersebut.
Baca juga : Jacinda Ardern Bersiap Married
Selama bertahun-tahun, Yordania dan Israel telah mempertahankan aliansi keamanan yang penting, yang menopang posisi Yordania sebagai mitra Barat di salah satu wilayah dunia yang paling bergejolak.
Benjamin Netanyahu kembali berkuasa terhitung sejak 29 Desember 2022, sebagai PM yang memimpin koalisi ekstrem kanan (ultranasionalis). Koalisi itu merupakan pemerintahan paling kanan dalam sejarah Israel.
Pemerintahan baru tersebut terdiri atas aliansi beberapa partai. Yakni partai konservatif Likud pimpinan Netanyahu, partai propemukim Zionisme Religius yang menyerukan aneksasi Tepi Barat.
Baca juga : Sikat Mafia Tanah, Menteri Hadi Banyak Tuai Apresiasi Warganet
Ada juga Partai Kekuatan Yahudi yang pemimpinnya dihukum karena mendukung terorisme Yahudi dan menghasut rasisme, Partai Noam, yakni partai ekstrem kanan penentang hak LGBTQ, serta dua partai ultra-Ortodoks Shas dan Yudausme Torah Bersatu.
Netanyahu, yang memimpin pemerintahan keenamnya, menjabat sebagai PM Israel sejak 1996 hingga 1999 dan kembali menjabat sejak 2009 hingga 2021, sebelum dikalahkan pada Juni 2021 oleh koalisi sentris yang dibentuk Yair Lapid dan Naftali Bennett.
Namun Bibi, panggilan akrab Netanyahu, kembali terpilih pada 1 November 2022 dalam pemilihan parlemen kelima di negara itu dalam waktu kurang dari empat tahun. Karena tidak ada kandidat yang mengantongi cukup suara untuk membentuk koalisi mayoritas dalam pemilihan sebelumnya, sehingga menyebabkan krisis politik berkepanjangan.***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.