Sebelumnya
Di sini, terdapat beberapa toko penjualan souvenir. Selain itu, ada grand piano yang diletakkan di tengah ruangan yang boleh dimainkan oleh pengunjung.
Dinding-dinding observatorium terbuat dari kaca. Di tempat itu, kita bisa melihat 360 derajat alias empat penjuru angin. Timur, barat, utara, selatan. Dari ketinggian 202 meter, kita bisa melihat pemandangan kota Tokyo dan sekitarnya.
Baca juga : Bamsoet Dorong Pemerintah Segera Terbitkan Peraturan Hak Cipta Jurnalistik
Dan di arah selatan, jika cuaca cerah, kita bisa melihat Gunung Fuji. Titik untuk memandangi gunung paling termashyur di Jepang itu ditandai dengan angka 26. Sayang, hari itu, cuaca sedang sedikit berkabut. Sehingga Gunung Fuji tidak tampak begitu jelas.
“Walau kelihatan kecil, kalau cuaca lagi bagus, bisa kelihatan jelas,” ujar salah seorang koordinator JENESYS2022 Shigematsu Yuki.
Kobayashi Ayumi, Koordinator Japan International Cooperation Center (JICE) lainnya, yang juga berkantor di gedung itu menyebut dirinya telah dua kali menyambangi observatorium tersebut. Selama berkunjung, dia selalu datang pada siang hari.
“Saya suka melihat Gunung Fuji, tapi sekarang agak tertutup kabut,” kata Ayumi.
Baca juga : IKN Tingkatkan Kualitas Pelayanan Pemerintahan Di Kaltim
Menurut Ayumi, waktu yang acap dipilih warga Jepang untuk menikmati lanskap dari observatorium adalah petang hari menuju malam. Karena, di waktu tersebut, pengunjung juga bisa melihat gemerlap lampu di kota Tokyo di malam hari.
“Di waktu seperti itu, indah sekali,” kata Ayumi. â– Bersambung
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.