RM.id Rakyat Merdeka - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono
mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan mensinergikan program perekonomian dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta. Menurut Heru, sinergi ini perlu dilakukan sebagai upaya menangani inflasi.
"Harapannya, sinergitas itu bukan dengan DKI saja, tapi se-Jabodetabek. Karena, penanganan inflasi tidak bisa jika hanya dilakukan di Jakarta, sekitar Jakarta juga harus dibantu penurunan inflasinya," kata Heru saat Upacara Pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (24/2).
Heru bilang, dalam waktu dekat akan ada pertemuan khusus dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terkait penanganan inflasi.
Baca juga : Ganjar Milenial Sumut Gelar Diskusi Entrepreneurship Dan Pelatihan Barista
"Kita kumpul dengan TPID dari Bogor, Bekasi, Tangerang, Depok. Saya ajak dan undang ke Jakarta untuk diskusi," ujarnya.
Tidak hanya itu, Heru juga menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta tengah menyiapkan skema agar perpindahan Ibu Kota ke Kalimantan tidak berdampak kepada sektor yang lain. Ke depan sebagai global city, Jakarta akan terus menjaga kebijakan yang memudahkan masyarakat berkegiatan ekonomi.
“Kebijakan untuk mendukung infrastruktur, pengendalian inflasi, peningkatan sarana-prasarana, itu harus kita jaga, supaya tetap bisa melangkah setelah Ibu Kota pindah ke IKN," jelasnya.
Baca juga : Hari Peduli Sampah Nasional, BNI Beri Bantuan Peralatan Pos Pandai
Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menuturkan, dalam mengawal perekonomian, terdapat 3 hal yang harus diteruskan untuk meningkatkan kontribusi Bank Indonesia kepada Pemprov DKI Jakarta.
Pertama, mengimplementasikan peran sebagai strategic advisor yang kredibel dan dapat diandalkan. Kedua, memperkuat langkah-langkah koordinasi dalam pengendalian inflasi. Ketiga, mendorong digitalisasi daerah terlebih DKI Jakarta memiliki dukungan infrastruktur dan literasi digital yang sangat baik.
Ia menyebut, ada tiga tantangan yang perlu disikapi oleh Pemprov DKI Jakarta. Yakni, rencana pemindahan Ibu Kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN), mendefinisikan kembali Jakarta pasca-kepindahan ke IKN, menjaga inflasi dan mendorong Jakarta sebagai kota smart city dengan dukungan infrastruktur yang memadai.
Baca juga : Tekan Inflasi, Pemerintah Dan BI Siapkan 5 Jurus
Bank Indonesia juga akan terus aktif berkontribusi, khususnya memberikan masukan terkait proses bisnis dengan sistem pembayaran yang integrated, interoperable, dan interconnected (3i).
"Kami kasih tiga pesan ke Bu Arly, untuk mampu teruskan dan tingkatkan kontribusi BI kepada DKI. Peran strategic advisor dan kredibel serta dapat diandalkan, termasuk bersama dengan Pemprov DKI memikirkan sumber pertumbuhan ekonomi baru pasca kepindahan Ibu Kota ke IKN," tuturnya.
Juda Agung pun mengucapkan terima kasih atas kerjasama Kepala Daerah serta seluruh stakeholders di wilayah kerja Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta dalam membangun perekonomian di Jakarta. Ke depan, diharapkan koordinasi, sinergi, dan kolaborasi terus dikembangkan dan diperkuat ole Arlyana Abubakar, untuk menyelesaikan berbagai inisiatif dan memberikan kontribusi nyata guna terus membangun perekonomian di DKI Jakarta, yang menjadi penyumbang 17 persen perekonomian Indonesia.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.