RM.id Rakyat Merdeka - Pengunjung Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Sabtu (1/5) menyemut. Sayangnya, pengelola abai terapkan Protokol kesehatan (Prokes).
Pengunjung menyerbu Pasar grosir terbesar di Asia Tenggara itu untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. Sayangnya, pengelola gedung mengabaikan ketentuan pembatasan jumlah pengunjung maksimal hanya 50 persen dari kapasitas. Sehingga, antar pengunjung tidak memungkinkan untuk saling menjaga jarak minimal 1 meter. Semua blok di Pasar tanah Abang penuh. Pengunjuk berdesak-desakan di dalam pasar, terutama di lapaklapak pakaian dan busana.
Baca juga : Pelni Stop Sementara Penjualan Tiket Kapal
Keramaian juga terlihat di luar gedung. Ribuan kendaraan baik roda dua maupun roda empat, memenuhi jalan-jalan menuju kawasan ini. Kawasan ini tampak semrawut karena banyak lokasi di jadikan parkiran motor dan pedagang kaki lima (PKL).
Membludaknya pengunjung Pasar Tanah Abang juga berimbas pada kepadatan di stasiun KRL Commuter Line Tanah Abang. Antrean penumpang mengular sampai luar stasiun.
Baca juga : Pemungutan Suara Ulang Boven Digoel Bisa Bikin Masyarakat Kesulitan Ekonomi
Vice President Corporate Secretary PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter, Anne Purba mengungkapkan, keramaian di Stasiun Tanah Abang terjadi antara pukul 15.00-16.00 WIB. Para penumpang merupakan pengguna musiman yang biasanya mulai banyak saat akhir Ramadan.
“Stasiun Tanah Abang sejak Sabtu siang ramai karena banyak yang ingin menuju ke Pasar Tanah Abang,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.