RM.id Rakyat Merdeka - Hari ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turun gunung meluruskan pemahaman pelajar di Garut, yang terpapar doktrin Negara Islam Indonesia (NII)
Kepada para pelajar itu, Kang Emil memberikan wejangan soal Pancasila dan pentingnya membangun persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca juga : Erupsi Gunung Semeru, PLN Berhasil Pulihkan Listrik 7.508 Pelanggan Terdampak
"45 menit saya menjadi guru dadakan kepada 20 anak muda/pelajar di Garut yg terpapar doktrin NII, yang membenci Pancasila dan NKRI," ungkap Kang Emil via akun Twitter resminya, Sabtu (11/12).
Dalam kelas, Kang Emil yang mengenakan setelan hitam-hitam dan ikat kepala khas Sunda warna biru, menceritakan sejarah Pancasila sebagai kesepakatan agung dari kelompok dan golongan yang berbeda-beda, dalam membangun rumah bersama Indonesia.
Baca juga : Vape Diproduksi Bukan Untuk Remaja Yang Mau Gaya-gayaan
Selain itu, Kang Emil juga menceritakan contoh negara-negara yang bubar karena perang dan pertengkaran, dan karena tidak bisa menjaga persatuan.
"Jangan dilihat perbedaannya, itu pasti ada. Yang dilihat itu persamaannya. Jadi, kalau tidak bisa berkawan dalam keimanan, kita ini bisa berkawan dalam kebangsaan. Atau dua-duanya tidak ada, kita berkawan dalam kemanusiaan," jelas Kang Emil di depan kelas, seperti terlihat dalam video yang di-share di akun Twitter-nya.
Baca juga : Kapolri Serahkan Bansos Ke Pekerja Seni DIY Yang Terdampak Pandemi Covid-19
Usai mengajar, Kang Emil tampak memasangkan masker warna Merah Putih kepada seorang siswa.
"Pas berinteraksi maju ke depan, ada satu pemuda yang sandal jepitnya putus. Kemudian, saya beri sendal kulit kesayangan saya sebagai gantinya. Agar dia bisa pulang dengan nyaman," pungkas Kang Emil. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.