Dark/Light Mode

Vape Diproduksi Bukan Untuk Remaja Yang Mau Gaya-gayaan

Sabtu, 27 November 2021 07:10 WIB
Ilustrasi larangan vape bagi remaja. (Foto: Ist)
Ilustrasi larangan vape bagi remaja. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Vape atau rokok elektrik telah menjadi tren di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Penggunanya semakin banyak. Sayangnya, remaja juga ikut-ikutan mencoba. Padahal, produk ini diciptakan untuk mereka yang berusia di atas 19 tahun.

Salah satu perusahaan vape terbesar di dunia, RELX, secara tegas melarang mereka yang berusia di bawah 18 tahun atau remaja untuk mencoba vape.

General Manager RELX Indonesia Yudhi Saputra menjelaskan, tujuan perusahaannya memproduksi vape adalah sebagai alternatif bagi perokok yang ingin resiko rendah. "Vape bukan untuk anak atau perokok di bawah umur," ujar Yudhi dalam keterangan pers, dikutip Jumat (25/10).

Baca juga : Produksi Kunyit Aman Untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Dia mengatakan, vape bermanfaat bagi mereka yang ingin berusaha menghentikan kebiasaan menghisap rokok konvensional. RELX tidak memproduksi vape untuk menyasar konsumen remaja yang ingin gaya-gayaan. "Tujuannya vape untuk alternatif bagi perokok yang ingin risiko lebih rendah," cetusnya.

Dia menjelaskan, sejak awal berdiri perusahaan sudah berkomitmen untuk tidak menjual produknya bagi remaja. Bahkan perusahaan sudah memiliki program yang mencegah adanya penggunaan vape bagi usia anak. Dari program internal itu pihaknya tak bosan melakukan edukasi termasuk untuk penjual.

"Tapi kalau hanya kami yang melakukan edukasi untuk pencegahan pemakaian vape di bawah umur ya tidak akan berhasil. Ini perlu kita atasi bersama," tutur Yudhi.

Baca juga : Trimedya: Kerja Densus Bukan Untuk Bubarkan MUI

Adapun program yang dijalankan RELX yaitu The Guardian Program, Golden Shield, dan Green Shoots. Yudhi menjelaskan pada program The Guardian berisi ketentuan bahwa produk hanya untuk mereka yang dewasa.

"Sebelum memulai bisnis kami ada kontrak yang di dalamnya mengatur seputar pencegahan vape kepada remaja atau yang berusia di bawah umur," terangnya.

Dalam program The Guardian, pihaknya sudah melakukan edukasi kepada para peritel untuk tidak memberikan kepada usia di bawah 18 tahun.

Baca juga : Cegah Bencana Di Musim Hujan, Ganjar Pranowo Ajak Masyarakat Tanam Pohon

Dia bilang, di negara lain, RELX sudah menguatkan pencegahan bagi anak dengan menggunakan teknologi sensor wajah. Alat ini diletakkan di toko vape.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.