RM.id Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul angkat bicara soal pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang menyebut hubungan partainya dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baik-baik saja.
Menurutnya, hal tersebut bertolak belakang dengan realita yang terjadi. PBNU justru terkesan sedang berupaya menjauh dari bayang-bayang PKB.
"Saya lihat, pernyataan Cak Imin bahwa PKB dan NU baik-baik saja itu antitesis. Hubungan NU dengan PKB justru sebaliknya. Sedang tidak baik-baik saja. Padahal, selama ini, PKB dan NU itu sangat lengket sekali," kata Adib kepada RM.id, Kamis (17/2).
Baca juga : Kondisi Ariza Baik-baik Saja, Nggak Ada Batuk, Demam, Sesak
"Dukungan PKB itu mayoritas dari kaum Nahdliyin. Bayangkan, kalau sekarang diamputasi, saya kira PKB akan tertatih-tertatih di tahun 2024," imbuhnya.
Adib menduga, saat ini Cak Imin sedang pusing kepala. Kebingungan memikirkan nasib dan partainya di Pemilu 2024.
Kepengurusan PBNU saat ini minim kontribusi PKB. Beda saat organisasi Islam terbesar di Indonesia itu dipimpin KH Said Aqil Siradj.
Baca juga : Mas Ganjar Sedang Baik-baikin Banteng
"PKB itu sedang tidak baik baik saja. Cak Imin sedang gundah gulana. Gelisah gitu. Secara kasat mata gampang kok. Pemilihan struktural itu siapa, sekjen PBNU dari mana, karena di periode Kiai Said, PKB adalah anak emas PBNU. Saya kira, sekarang malah kebalikan," papar Pengamat Politik dari Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang itu.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memastikan, tak ada masalah antara PKB dengan PBNU. Imin membantah, jika ada yang menyebut PKB memiliki masalah dengan PBNU sejak dipimpin KH Yahya Cholil Staquf.
"Itu salah informasi, kalau ada yang mengira seperti itu. Sampai saat ini, PBNU dan PKB baik-baik saja," ucap Imin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/2). [UMM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.