Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kata Lionel Messi Usai Argentina Keok Di Laga Perdana Olimpiade
- Argentina Vs Irak, Tim Tango Dilarang Mengeluh
- Ini Penjelasan RSCM Soal 60 Anak Yang Jalani Cuci Darah
- Gempa Terkini M 3,9 Guncang Kuningan, Getaran Terasa Hingga Ciamis dan Banjar
- KCIC Tambah Jumlah Perjalanan Whoosh Jadi 62 Per Hari Tahun Depan
Ada 40 Pekerja Sawit Yang Diduga Disiksa Dalam Kerangkeng Bupati Langkat
Senin, 24 Januari 2022 16:01 WIB
![Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin. (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka) Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin. (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Migran Care menyebut, Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin memiliki kerangkeng di rumahnya. Sebanyak 40 pekerja sawit disebut mendekam di dalam kerangkeng itu.
"Ada dua sel di dalam rumah Bupati yang digunakan untuk memenjarakan sebanyak 40 orang bekerja," kata Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayat melalui keterangan tertulis, Senin (24/1).
Baca juga : BAIS Perkuat Kerja Sama Intelijen Dari Berbagai Lembaga
Anis mengatakan, kerangkeng itu ada di belakang halaman rumah Terbit. Bentuknya mirip penjara dengan tambahan gembok, agar para pekerjanya tidak keluar masuk sembarangan.
Ada beberapa penyiksaan yang diterima para pekerja. Salah satu bentuk penyiksaan berupa pemukulan. "Sampai lebam-lebam dan sebagian mengalami luka-luka," ungkapnya.
Baca juga : Kena Ciduk KPK, Total Harta Bupati Langkat Rp 85 M
Akses para pekerja di dalam kerangkeng itu juga terbatas. Para pekerja hanya diberi makan dua kali dalam sehari. "Selama bekerja mereka tidak pernah menerima gaji," tambah Anies.
Sementara itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bakal meminta bantuan polisi untuk mencari keberadaan 40 pekerja yang disebut Migran Care itu. Pencarian para pekerja dibutuhkan untuk memastikan kondisi mereka.
Baca juga : KPK Amankan Sejumlah Uang Dalam OTT Di Langkat
"Sehingga ketika kami datang kesana bisa menjelaskan dimana mereka karena itu bagian dari tugas Kepolisian," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di kantornya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya