Sebelumnya
Tapi Nadia mengingatkan, meski indikator penanganan Covid-19 saat ini menunjukkan perbaikan, masyarakat tetap harus terus waspada, karena Indonesia masih dalam status pandemi.
“Sangat penting bagi kita tetap menjalankan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi untuk terus menekan laju penyebaran virus,” ingatnya.
Baca juga : Indonesia Jembatani Diskusi Antar Negara Anggota G20
Terpisah, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof dr Zubairi Djurban mengatakan, belum banyak yang bisa dipastikan dari varian Deltacron.
“Hanya sedikit data yang dapat digunakan untuk mengukur khawatir atau tidak. Namun, sejumlah ahli mengatakan varian ini harus diawasi,” kata Zubairi, dikutip dari cuitannya di Twitter, kemarin.
Baca juga : FJB Mandalika 2022, Kelezatan Kuliner Indonesia Pada Dunia
Dia menjelaskan, Deltacron merupakan varian Covid-19 yang terdiri dari elemen Delta dan Omicron. Artinya, varian tersebut mengandung gen dari kedua varian itu yang membuatnya menjadi virus rekombinan.
Dari temuan awal, para peneliti baru mengidentifikasi kasus infeksi Deltacron di Amerika Serikat, Prancis, Denmark, Inggris dan Belanda.
Baca juga : Ketum Satkar Ulama Keliling Indonesia Menangkan Airlangga
“Apakah Deltacron lebih menular dan mematikan? Mungkin sekali tidak berbahaya ketimng vabarian Omicron. Belum bisa dipastikan. Karena jumlah kasusnya masih amat sedikit,” tutupnya. [DIR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.