BREAKING NEWS
 

Kasus Kerumunan

Diserang Emil Mahfud Bertahan

Reporter : OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Editor : APRIANTO
Kamis, 17 Desember 2020 08:00 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) usai menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Jabar, Bandung, kemarin. RK diperiksa sebagai saksi terkait kerumunan massa Rizieq Shihab di Megamendung, Bogor. (fOTO: ANTARA/Raisan Al Farisi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ridwan Kamil atau Kang Emil sangat tidak nyaman sampai dua kali diperiksa Polisi terkait kerumunan yang dihadiri Rizieq Shihab di Megamendung, Bogor. Emil protes kenapa kepala daerah lain tidak diperiksa juga. Emil juga meminta Menko Polhukam, Mahfud MD bertanggung jawab atas kerumunan ini. Diserang begini, Mahfud memilih bertahan.

Setelah diperiksa di Mabes Polri di Jakarta pada bulan lalu, kemarin, Emil diperiksa di Polda Jawa Barat (Jabar). Emil tiba di Polda Jabar sekitar pukul 09.11 WIB, menggunakan kendaraan dinasnya. Pemeriksaan berlangsung singkat. Sekitar pukul 10.45 WIB, Emil sudah keluar dari ruang penyidikan.

Keluar dari ruang pemeriksaan, Emil sudah ditunggu puluhan wartawan. Emil pun menggelar jumpa pers di Polda Jabar. Dia ditanya soal pemeriksaannya.

Menurut dia, kedatangan ke Polda Jabar untuk menyempurnakan keterangannya terkait kasus kerumunan massa Rizieq di Megamendung.

Setelah itu, barulah Emil menyeret-nyeret Mahfud. Dia meminta, Mahfud ikut bertanggung jawab karena jadi pemicu kerumunan tersebut. “Semua ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud, di mana penjemputan HRS ini diizinkan,” ujar Emil.

Pernyataan itu dilontarkan Mahfud pada 9 November lalu. Atau, sehari sebelum Rizieq mendarat di Bandara Sokarno-Hatta (Soetta). Saat itu, dia mempersilakan jika ada masyarakat yang ingin menjemput Rizieq di Bandara Soetta. Dengan syarat, menjaga ketertiban dan mematuhi protokol kesehatan.

“Sehingga, ada tafsir ini seolah-olah diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Jakarta, di Jawa Barat, dan lain sebagainya,” beber Emil.

Baca juga : Disentil Kang Emil, Mahfud MD Dibelain TB Hasanuddin

Akibat tafsir itu, orang-orang berbondong-bondong ke bandara menjemput Rizieq. Terjadilah kerumunan yang luar biasa di Bandara Soetta. “Jadi, beliau harus bertanggung jawab,” seru Emil.

Karena itu, Emil menilai, semestinya Mahfud juga dimintai klarifikasi oleh Polisi. Tidak adil, kalau cuma kepala daerah saja yang digarap, karena dianggap
bertanggung jawab terhadap kerumunan di wilayahnya.

Apa Emil sudah pernah menyampaikan hal ini ke Mahfud? Dia menggeleng. Belum. “Jadi lewat statement ini saja, bahwa hidup ini harus adil lah,” tuturnya.

Selain meminta polisi menggarap Mahfud, Emil juga meminta korps baju cokelat memeriksa Gubernur Banten, Wahidin Halim dan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar. Soalnya, Bandara Soetta yang disesaki kerumunan massa penjemput Rizieq pada 10 November, masuk dalam wilayah pemerintahan mereka.

“Harusnya, mereka juga mengalami perlakuan hukum yang sama seperti yang saya alami,” protes Emil. “Kalau Gubernur Jabar diperiksa, DKI diperiksa, kenapa peristiwa di bandara tidak diperiksa?” tanya dia.

Adsense

Peristiwa kerumunan di bandara, kemudian berbuntut dengan kerumunan-kerumunan berikutnya di Jakarta dan Bogor. Gara-gara kerumunan itu, Kapolda DKI Jakarta, Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jabar, Irjen Rudy Sufahriadi dicopot.

Emil menegaskan, tak takut jika mengalami nasib yang sama dengan Nana dan Rudy. Alias dipecat. “Bagi saya, jabatan juga bukan hal segalanya, secara syariat bisa Allah cabut kapan saja. Nggak masalah,” tutup Emil.

Baca juga : Mahfud MD: Siap Kang RK!

Apa tanggapan Mahfud terkait serangan Emil itu? Mahfud memilih menjawab lewat cuitan di Twitter. “Siap, Kang RK (Ridwan Kamil). Saya bertanggung jawab,” cuit Mahfud lewat akun @mohmahfudmd, kemarin.

Mahfud mengakui, pemerintah memberikan diskresi untuk penjemputan Rizieq, pengamanan dari Soetta sampai ke Petamburan. Syaratnya, penjemput harus tertib dan menegakkan protokol kesehatan.

Kemudian, Mahfud memberikan dua tautan video di YouTube yang memuat pernyataannya tentang dua syarat itu. “Kang RK, ini pengumuman saya tentang kepulangan HRS. Clear, ada syarat tertib dan ikut protokol kesehatan,” komentarnya.

Nah, menurut Mahfud, proses penjemputan hingga pengantaran Rizieq ke Petamburan sudah berjalan tertib. Begitu Rizieq sampai di rumahnya pada sore hari, maka diskresi yang diberikan pemerintah, selesai.

“Pada malam dan hari-hari berikutnya yang menimbulkan kerumunan orang, sudah di luar diskresi yang saya umumkan,” terangnya.

Melalui akun Twitternya pribadinya @ridwankamil, Emil langsung menanggapi cuitan Mahfud. Kata dia, pemerintah pusat dan daerah kudu sama-sama memikul tanggung jawab. “Siap Pak Mahfud. Pusat daerah harus sama-sama memikul tanggung jawab,” cuitnya.

Emil ingin semua pihak yang berkaitan diperiksa, tak hanya kepala daerah. “Mengapa kepala daerah terus, yang harus dimintai bertanggung jawab. Mohon maaf jika tidak berkenan,” tutup Emil.

Baca juga : Ridwan Kamil Minta Mahfud MD Juga Tanggung Jawab

Beberapa pihak ikut mengomentari serangan Emil terhadap Mahfud ini. Ada yang dukung, ada yang tidak.

Yang mendukung, salah satunya adalah anggota Komisi III DPR dari Fraksi PAN, Sarifuddin Suding. Dia sepakat, Mahfud juga harus dimintai keterangan oleh Polisi. “Karena memberikan ruang kepada para penjemput Habib Rizieq di bandara, sehingga terjadi kerumunan,” ujar Suding, kemarin.

Sementara PKB, meminta Emil dan Mahfud tidak saling menyalahkan. Hal itu akan membuat kegaduhan baru. Dalam kondisi pandemi begini, seharusnya seluruh elemen bersatu untuk menjaga situasi negara. “Solid, saling menopang selesaikan permasalahan bangsa,” ujar Ketua Fraksi PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal.

Gerindra juga punya pendapat yang sama. Sikap saling menyalahkan dalam situasi seperti ini justru akan merepotkan. “Baiknya kita lakukan dialog yang evaluatif agar ke depan tidak terulang kembali,” ujar Waketum Gerindra, Habiburokhman.

Politikus PDIP, Arteria Dahlan meminta Emil tak memanfaatkan momen di tengah masa pandemi. “Saya minta Ridwan Kamil jangan genit, jangan baper,” sindirnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense