BREAKING NEWS
 

HNW Dukung Dana Zakat Untuk Biaya Pendidikan Mahasiswa Muslim

Reporter & Editor :
FAQIH MUBAROK
Selasa, 15 Februari 2022 20:23 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mendorong realisasi pembagian zakat untuk program penyiapan kader-kader ulama. Khususnya bagi para mahasiswa yang belajar di  Perguruan Tinggi Islam (PTI) Timur Tengah.

Mereka layak mendapatkan bagian zakat sebagai kelompok fi sabilillah. Yaitu, satu dari 8 kelompok yang berhak menerima zakat. Apalagi dengan banyaknya ulama yang wafat di masa Pandemi Covid-19.

Mengutip pendapat KH. Cholil Nafis, Pimpinan MUI, sampai akhir 2021, terdapat 900 ulama yang wafat. Dan yang terakhir pada Kamis (10/2), Ketua Majelis Fatwa MUI; Prof Dr. KH. A Hasanuddin, MA, juga wafat.

Apalagi banyak juga mahasiswa muslim Indonesia di luar negeri seperti di Pakistan, Yaman, Mesir, Sudan, Maroko, Yordania, Turki, yang terdampak Covid-19. Termasuk kondisi ekonomi keluarga yang membiayainya.

"Saya sering menerima keluhan mereka yang meminta bantuan dan kehadiran negara di tengah kesulitan. Saya mendorong agar ada peningkatan alokasi dana zakat bagi para mahasiswa tersebut, dalam rangka kaderisasi ulama. Sekaligus menjaga kesinambungan peran para Ulama," ujar Hidayat setelah Rapat Kerja Komisi VIII dengan Baznas dan Badan Wakaf Indonesia, Senin (14/2).

Baca juga : Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Atas Nama Kemenag

Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini menerangkan, sejak Rapat Kerja Komisi VIII dengan Menteri Agama 8 April 2020, dirinya sudah menyampaikan usulan tersebut. Bahkan sudah ada keputusan yang disepakati untuk membantu mahasiswa Indonesia di Perguruan Tinggi Agama luar negeri karena mereka juga terdampak Covid-19.

HNW sapaan akrab Hidayat Nur Wahid menyambut baik program Beasiswa Cendekia Luar Negeri dan Kaderisasi 1000 Ulama dari Baznas yang sudah disalurkan ke beberapa Negara di Malaysia, Mesir dan India. Tapi jumlah penerimanya masih jauh di bawah 1000 sebagaimana judul program yang dicanangkan.

Karenanya HNW berharap, Baznas dan Lembaga Amil Zakat lainnya yang bernaung di bawah Kementerian Agama juga turut merealisasikan, menyukseskan program dan keputusan tersebut. Apalagi, dana Ziswaf yang dikumpulkan sepanjang tahun 2021 mencapai Rp 14,1 triliun.

Adsense

"Saya kembali mengusulkan agar program bantuan pendidikan sebagai bagian dari distribusi zakat untuk mahasiswa jurusan agama di PTI luar negeri untuk segera dilaksanakan dan diprioritaskan pada tahun anggaran 2022," lanjutnya.

Secara khusus, HNW meminta agar Baznas sebagai otoritas zakat nasional yang sudah mulai menjalankan program bantuan beasiswa cendekia Luar Negeri dan Kaderisasi 1000 Ulama, menjadi terdepan dalam mewujudkan dan menyukseskan program yang mencetak para kader Ulama tersebut.

Baca juga : PT Agrinesia Raya Gandeng Dompet Dhuafa Salurkan Zakat Untuk Pemberdayaan Pendidikan Dan UKM

Misalnya dengan meningkatkan prioritas alokasi untuk mahasiswa calon ulama di berbagai perguruan tinggi di Timur Tengah. Sebab, dari Rp 516 miliar rencana penyaluran ZIS di Baznas Pusat tahun 2022, beasiswa cendekia luar negeri hanya diberikan kepada 467 orang dengan anggaran Rp 4 Miliar.

Sementara program kaderisasi seribu ulama hanya diberikan kepada 30 orang dengan anggaran Rp 711 juta. Artinya keberpihakan bagi para pelajar Islam di luar negeri sebagai penerus para ulama tidak mencapai 1 persen dari total penyaluran dana ZIS Baznas Pusat.

Padahal sesuai dengan prinsip Zakat, harusnya untuk cendekia yang calon Ulama lebih diutamakan dari yang lainnya.

"Tentu keberpihakan tersebut harus ditingkatkan. Misalnya program kaderisasi seribu Ulama maka harusnya diberikan kepada ratusan santri/pelajar setiap tahunnya. Dengan begitu, manfaat penyaluran dana ZIS  dirasakan langsung oleh masyarakat," pungkasnya.

Menanggapi masukan tersebut, Ketua Baznas Prof. Noor Achmad menyampaikan persetujuan. Baznas  akan menyiapkan mekanisme teknis dengan struktur Baznas baik di pusat maupun di daerah.

Baca juga : Bamsoet Dukung Rencana Revisi UU Perlindungan Konsumen

Hal itu juga menjadi keputusan Rapat di mana Baznas dan BWI diminta untuk meningkatkan cakupan program yang lebih nyata dan menyentuh masyarakat. Di antaranya adalah bantuan bagi mahasiswa PTI di Luar Negeri.

"Kami setujui dan kami juga telah bertemu mereka, kami siap membantu baik melalui program di Baznas Pusat maupun di Baznas daerah," tutur Noor Achmad. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense