BREAKING NEWS
 

3 Kota Prancis Ini Boikot Piala Dunia Qatar 2022

Reporter : DANU ARIFIANTO
Editor : SAIFUL BAHRI
Kamis, 6 Oktober 2022 05:42 WIB
Logo Piala Dunia Qatar 2022. (Foto : Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah Kota di Prancis sepakat memboikot pelaksanaan Piala Dunia 2022. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk protes pada Qatar yang bertindak sebagai negara penyelenggara. 

Menurut laporan AP, kemarin, kota tersebut di antaranya adalah Paris, Marseille, dan Lille. Wakil Wali Kota Paris untuk bidang olahraga, Pierre Rabadan, mengatakan, pemboikotan ini akan direalisasikan dengan cara tidak memasang layar lebar untuk acara nonton bareng pertandingan Piala Dunia 2022.

Langkah ini dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada Bordeaux, Strasbroug, Lille, dan kota lain di Prancis, yang sudah lebih dulu memboikot pelaksanaan turnamen empat tahunan tersebut.

Baca juga : Jeblok Di MU, Southgate Diminta Nggak Bawa Maguire Ke Piala Dunia Qatar

“Yang pertama adalah kondisi penyelenggaraan dari Piala Dunia ini, baik dari sisi lingkungan maupun aspek sosial,” kata Rabadan.

“Yang kedua fakta bahwa ajang ini diadakan pada bulan Desember,” tutur Rabadan.

Adsense

Piala Dunia kali ini akan diadakan di musim dingin untuk negara-negara Eropa. “Model untuk acara-acara besar seperti ini bertentangan dengan apa yang ingin Paris selenggarakan,” kata Rabadan.

Baca juga : Jeblok, Inggris Tetap Pede Di Piala Dunia Qatar

Bentuk protes kota-kota di Prancis terhadap pelaksanaan Piala Dunia di Qatar ini pertama kali dikemukakan oleh kota Lille. Keputusan pemboikotan ini diungkap langsung oleh Wali Kota Lille, Martine Aubry, Sabtu (1/10) lalu.

Dalam pernyataannya, dia mengatakan bahwa Dewan Kota Lille secara mutlak menolak penayangan Piala Dunia dalam skala besar di kota mereka.

“Ini sebagai protes terhadap pelanggaran hak asasi manusia untuk para pekerja migran dan dampak lingkungan yang dihasilkan pada proses persiapan Qatar menggelar Piala Dunia 2022,” ujarnya.

Baca juga : Tiga Singa Siap Menggigit Di Piala Dunia Qatar

Pernyataan Martine Aubry kemudian dengan cepat direspons kota-kota lain di Prancis. Setelah Lille, ada Strasbourg, Reims, Bordeaux, dan yang paling baru adalah Marseille dan ibu kota Perancis, Paris, mengikuti gerakan boikot ini.

Kota Marseille sendiri resmi menyatakan akan melakukan hal yang sama pada Senin (3/10). Yaitu dengan meniadakan penayangan pertandingan Piala Dunia dalam skala besar.

Perwakilan Kota Marseille mengatakan, latar belakang pemboikotan ini karena penyelenggaraan turnamen diduga telah melakukan kejahatan yang menimbulkan bencana bagi lingkungan dan kemanusiaan. Karena itu, Marseille memutuskan untuk tidak memberi kontribusi mempromosikan turnamen Piala Dunia Qatar.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense