Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Upaya Konservasi Penyu dan Mangrove di Pulau Sabira

Kamis, 24 November 2022 14:02 WIB
Penyuluhan tentang konservasi penyu di Pulau Sabira (Foto: Istimewa)
Penyuluhan tentang konservasi penyu di Pulau Sabira (Foto: Istimewa)

Pulau Sabira adalah pulau kecil yang terletak di zona terluar Kepulauan Seribu. Lokasi yang jauh dari pusat Jakarta secara tidak langsung melindungi pulau ini dari pencemaran air dan gangguan aktivitas perkotaan. Hal ini menyebabkan Pulau Sabira sangat mendukung fungsi sebagai tempat perlindungan bagi berbagai macam jenis hewan dan tumbuhan.

Pulau Sabira juga sejak lama telah dihuni oleh manusia. Populasi manusia di pulau ini terus bertambah seiring berjalannya waktu. Seiring bertambahnya populasi manusia, pulau ini mulai mendapatkan perhatian dari berbagai pihak termasuk pemerintah dalam aspek pembangunan, sehingga habitat bagi hewan dan tumbuhan juga semakin terdesak. Pembangunan yang cukup signifikan beberapa tahun terakhir terkait dengan pembangunan di sekitar pesisir pantai.

Baca juga : Gempa Cianjur, Kemenag Berikan Bantuan dan Layanan Trauma Healing

Kegiatan pembangunan yang dilakukan Pemerintah seringkali hanya mementingkan aspek kepentingan manusia dan kurang memerhatikan pendapat para ahli akan akibat lain yang mungkin ditimbulkan selain untuk manusia. Sebelum adanya populasi manusia, Pulau Sabira didominasi tumbuhan alami dan merupakan "rumah" bagi populasi penyu.

Tidak didasari oleh pengetahuan tentang lingkungan dapat menyebabkan risiko terhadap rumah bagi penyu sisik. Selain itu, ancaman perburuan telur penyu yang tinggi dari masyarakat juga menjadi masalah tambahan yang dihadapi dalam upaya konservasi penyu. Hal tersebut dapat berdampak serius terhadap keberlanjutan populasi penyu di Pulau Sabira. 

Baca juga : Amanda Manopo, Jadi Bridesmaid Sahabat

Penanaman Mangrove di Area Pantai Pulau Sabira Selain penyu, masalah yang sama juga terjadi pada ekosistem mangrove. Banyak pesisir pantai yang dikonversi menjadi tembok pemecah ombak. Hal ini menyebabkan lahan mangrove semakin berkurang. Jika pembangunan dibiarkan terus berlanjut tanpa memperhatikan keberlanjutan lingkungan, maka kedua komponen hayati tersebut tidak dapat diselamatkan.

Dalam rangka tahap awal untuk menyelamatkan komponen tersebut, Biologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bekerja sama dengan Karang Taruna mengidentifikasi komponen masyarakat yang paling potensial untuk diberikan pemahaman tentang konservasi penyu dan mangrove. Target masyarakat tersebut adalah anak-anak di Pulau Sabira yang merupakan generasi penerus masyarakat. Miskonsepsi tentang penyu dan mangrove yang mereka peroleh dari leluhur perlu ditumpulkan melalui kegiatan edukasi.

Baca juga : KPK Usut Korupsi Pembangunan Kantor DPRD Di Morowali Utara

Pada kegiatan ini, sebanyak 50 anak-anak dari berbagai umur hadir untuk mendengarkan arahan tentang pentingnya menjaga habitat penyu dan tidak memburu telur penyu. Penyuluhan dilakukan secara langsung oleh staf pengajar Biologi UNJ, yaitu Mohamad Isnin Noer dan Agung Sedayu. Materi penyuluhan juga mencakup pentingnya hutan mangrove dalam menunjang perekonomian masyarakat, sehingga sangat penting dilestarikan untuk masa depan.

Pelepasliaran penyu di Pulau SabiraKegiatan lain yang dilakukan adalah kegiatan penanaman bibit mangrove yang dilakukan di pantai utara Pulau Sabira. Penanaman 500 bibit mangrove dilakukan bersama Sudin Lingkungan Hidup Pulau Sabira. Pihak dari Biologi UNJ juga melakukan diskusi dengan tokoh masyarakat dan tokoh konservasi lokal untuk mengidentifikasi peluang-peluang kerja sama yang dapat dilakukan beberapa tahun ke depan dalam upaya pelestarian penyu dan mangrove di Pulau Sabira. Biologi UNJ berniat untuk melakukan pengawasan secara intensif untuk melihat keberlanjutan penyu sisik dan mangrove di Pulau Sabira. Melalui hasil diskusi dengan tokoh masyarakat, rencana mendatang akan dikonsentrasikan pada penerapan celah dinding pantai dalam memfasilitasi masuk dan keluarnya penyu sisik dan juga uji coba penanaman mangrove di luar dinding pembatas sebagai tahap lanjutan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.