Dark/Light Mode

John Riady: ESG Penting Untuk Berikan Nilai Tambah Pada Pembangunan

Kamis, 7 Juli 2022 21:30 WIB
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady/Ist
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Selain pandemi Covid-19, masyarakat dunia kini dihadapkan pada tantangan stok pangan, rantai pasok, energi dan lingkungan. Hal ini mendorong seluruh pemangku kepentingan ikut bertanggung jawab dan memainkan peran terhadap berbagai perubahan tersebut.

Inilah konteks penting dari kelahiran prinsip-prinsip ESG (Environment, Social, Governance) yang didukung dunia bisnis, terutama peran korporat berskala global demi menjaga keberlanjutan.

ESG senapas dengan berbagai tujuan global, seperti Sustainability Development Goals (SDG’s) yang menyasar berbagai upaya untuk pengentasan kemiskinan, menjaga bumi, hingga peningkatan kualitas hidup masyarakat dunia.

Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady mengatakan, inisiatif dan peran aktif Indonesia menunjukkan komitmen tinggi terhadap keberlangsungan peradaban manusia, sekaligus  lingkungan hidup.

“Karena itu, penting dukungan dari semua kalangan termasuk dunia bisnis,” kata John dalam rilisnya, Kamis (7/7).

Menurut John, Pemerintah Indonesia juga memegang peranan penting dalam Presidensi G20. Di berbagai forum G20, Indonesia menggagas upaya inovatif demi menggapai peningkatan kualitas kehidupan lingkungan masyarakat, seperti gagasan pembiayaan kesehatan global, hingga penerapan pembiayaan hijau.

Baca juga : Mendes PDTT Ajak Media Publikasikan Perkembangan Pembangunan Desa

Sementara, Lippo Group sebagai salah satu pilar bisnis kuat di Indonesia, menyusun berbagai kerangka yang mengacu pada prinsip-prinsip ESG. Selaku konglomerasi dengan tentakel bisnis utama mencakup sektor properti, kesehatan, dan pendidikan, Lippo Group dituntut berperan aktif merealisasikan berbagai tujuan global ekonomi berkelanjutan.

“Bahkan kami membentuk divisi sustainability untuk memastikan jalannya bisnis sesuai dengan prinsip-prinsip ESG,” jelas John.

Dalam penerapannya, ESG akan selalu menggunakan Stakeholder Capitalisme Metric atau SCM yang digagas World Economic Forum (WEF). SCM merupakan serangkaian ketentuan dan penilaian terhadap dunia usaha yang berupaya menerapkan prinsip ESG.

SCM telah dirumuskan menjadi empat kategori besar, yakni principle of governance, planet, people dan prosperity.

John menilai, Lippo Group secara perlahan telah menerapkan standar pada empat kategori itu sejak tiga tahun belakangan.

“Jadi, ESG ini sangat penting, lebih dari sekadar CSR (Corporate Social Responsibility). Karena dalam ESG seluruh praktik bisnis sejak dari hulu ke hilir dirancang untuk memberikan nilai lebih terhadap pembangunan berkelanjutan,” tegas John.

Baca juga : Sandiaga Uno Beri Alat Ukir Untuk Pengrajin Saluang dan Bansi Di Pariangan

Sebagai contoh, terhadap kategori “planet”, pembangunan properti dari Lippo Group telah memanfaatkan teknologi daur ulang air yang sangat menghemat penggunaan air tanah.

“Kami menyadari akan adanya perubahan iklim yang semakin nyata saat ini. Kami berkomitmen terus meningkatkan efisiensi sumber daya dan mengurangi imbas terhadap lingkungan, dengan menemukan cara baru membuat produk dan proses bisnis kami semakin ramah lingkungan,” ungkap John.

Selain itu, Lippo Group menyadari sektor bisnis yang merupakan proyek vital peradaban, seperti properti, kesehatan, dan pendidikan. Dengan mengacu pada standardisasi kinerja maupun kualitas layanan yang mumpuni, secara langsung Lippo Group menopang upaya penciptaan kehidupan lebih baik, serta pembangunan keberlanjutan.

“Kami terus berusaha menjunjung tinggi standar tata kelola dan akuntabilitas, mempromosikan operational excellence dan praktik bisnis yang berkelanjutan (sustainable), serta membangun kepercayaan melalui layanan dan kepuasan konsumen,” papar John.

Dalam peningkatan kesejahteraan secara langsung, Lippo Group saat ini menaungi sekitar 15 ribu orang pekerja. Nasib pekerja ini terkait kategori “people”, sebuah korporat diharamkan mengabaikan nasib pekerja.

“Kami menjunjung tinggi praktik ketenagakerjaan yang adil, memprioritaskan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan mereka, serta mendukung perkembangan dan aspirasi mereka, serta memberdayakan mereka untuk menjadi pribadi yang baik,” tutup John.

Baca juga : Bandara Bali Terima Tambahan 2 Penerbangan Internasional

Dia mengungkapkan, langkah kecil tetapi masif seperti dilakukan Lippo Group perlahan akan membawa Indonesia sebagai kontributor terbesar dalam perbaikan nasib dunia.

“Misalnya, seluruh sektor bisnis menerapkan prinsip dan nilai yang sama, ini akan mengubah wajah keseluruhan nasib masyarakat, lingkungan hidup, yang tidak saja berskala nasional,” tukas John.■

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.