Rupiah Masih Digoyang Pergerakan The Fed

RM.id  Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,26 persen ke level Rp 15.035 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.997 per dolar AS.

Pergerakan mata uang di kawasan Asia terhadap dolar AS bervariatif. Yen Jepang minus 0,19 persen, baht Thailand anjlok 0,37 persen, peso Filipina minus 0,88 persen, won Korea Selatan turun 0,75 persen, yuan China melemah 0,45 persen, dolar Singapura minus 0,16 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,39 persen.

Baca juga : Anies Mulai Dipasarkan Ke Malang

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya naik 0,9 persen pada level 111,25. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro naik 1,17 persen ke level Rp 14.739, terhadap poundsterling Inggris melesat 1,04 persen ke level Rp 16.863, dan terhadap dolar Australia naik 1,29 persen ke level Rp 9.897.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah dipengaruhi terhadap bank sentral AS The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin.

Baca juga : Dekranas Dorong Produk Kerajinan Indonesia Mendunia

"Dengan keputusan baru ini pasar akan mereposisi portofolio investasinya untuk sementara waktu dan mungkin menarik diri dari aset berisiko sehingga rupiah bisa ikut melemah," kata Ariston.

Ia mengatakan, ekspektasi suku bunga AS yang lebih tinggi menjadi sentimen positif bagi pergerakan dolar AS, dengan suku bunga dana Fed atau suku bunga kebijakan bank sentral AS telah naik lebih dari 100 bps sejak Agustus.

Baca juga : Rupiah Masih Loyo Waspadai The Fed

Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah bergerak di rentang support Rp 14.980 dan resistance Rp 15.050 per dolar AS.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.