Dark/Light Mode

BCA Kantongi Laba Bersih Rp 26,9 Triliun Tumbuh 11,1 Persen Di Semester I-2024

Rabu, 24 Juli 2024 19:59 WIB
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja semester I-2024 secara virtual, Rabu (24/7/2024). (Foto: Dwi Ilhami/Rakyat Merdeka/RM.id)
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja semester I-2024 secara virtual, Rabu (24/7/2024). (Foto: Dwi Ilhami/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di sepanjang semester I-2024, PT Bank Central Asia Tbk atau BCA dan entitas anak usaha mengantongi laba bersih sebesar Rp 26,9 triliun atau tumbuh 11,1 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Pertumbuhan tersebut ditopang ekspansi pembiayaan secara berkualitas, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Tak hanya laba yang melonjak, total kredit BCA juga tumbuh 15,5 persen yoy menjadi Rp 850 triliun per Juni 2024. Pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, kredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun UMKM.

Peningkatan juga terjadi di segmen kredit konsumer, ditopang pelaksanaan BCA Expoversary 2024.

Event yang diselenggarakan sekitar dua bulan tersebut berhasil mengumpulkan total aplikasi KPR dan kredit kendaraan bermotor (KKB) sekitar Rp 50 triliun.

Baca juga : Realisasi KUR Bank Mandiri Tembus Rp 19,33 Triliun Per Juni 2024

“Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah, serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA dapat melalui paruh pertama 2024 dengan baik,” ungkapnya dalam paparan kinerja semester I-2024 secara virtual, Rabu (24/7/2024).

Jahja merinci, pertumbuhan total kredit terdiri dari kredit korporasi menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi per Juni 2024, naik 19,9 persen mencapai Rp 388,6 triliun.

Kredit komersial tumbuh 7,9 persen menjadi Rp 127,8 triliun, dan kredit UKM naik 12,7 persen hingga menyentuh Rp 114,4 triliun.

Portofolio kredit konsumer meningkat 13,6 persen menjadi Rp 210,2 triliun, didorong penyaluran KPR yang tumbuh 10,8 persen mencapai Rp 126,9 triliun serta pertumbuhan KKB sebesar 18,4 persen menjadi Rp 62,1 triliun.

Kenaikan outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) tercatat sebesar 20,2 persen mencapai Rp 17,8 triliun.

Menurut Jahja, penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, termasuk di dalamnya investasi pada obligasi hijau serta kredit dengan skema sustainaibility linked loan, tumbuh 9,3 persen menyentuh Rp 198 triliun per Juni 2024, setara 23,2 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca juga : Transaksi BSI Mobile Tembus 45,02 Persen Per Juni 2024

“Konsisten mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik, BCA telah menyalurkan pembiayaan untuk kendaraan bermotor listrik sekitar Rp 1,5 triliun per Juni 2024, tumbuh dua kali lipat secara tahunan,” katanya.

BCA juga kembali menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha #KaMUKartini, yang memberikan kredit dengan bunga spesial mulai 3,21 persen untuk perempuan pengusaha.

Per Juni 2024, penyaluran Kredit Multiguna Usaha #KaMUKartini meningkat 250 persen secara tahunan.

Sementara dari sisi perbaikan kualitas pinjaman BCA mengiringi solidnya pertumbuhan kredit. Rasio loan at risk (LAR) tercatat sebesar 6,4 persen pada semester I-2024, turun dibandingkan angka setahun lalu yaitu 9 persen.

“Rasio kredit bermasalah (NPL) berada di angka 2,2 persen. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang memadai, masing-masing sebesar 190,2 persen dan 71,2 persen,” rincinya.

Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 5 persen menyentuh Rp 1.125 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi 82 persen lebih dari total DPK, tumbuh 5,8 persen mencapai Rp 915 triliun.

Baca juga : Makin Ngegas, ASDP Untung Rp 356 M Dan Layani 5,89 Juta Penumpang Di Semester I

Solidnya pertumbuhan CASA selaras dengan total frekuensi transaksi BCA yang naik 21 persen mencapai 17 miliar pada semester I-2024, tumbuh empat kali lipat dalam lima tahun terakhir.

Khusus di kanal digital, frekuensi transaksi mobile bankingmobile dan internet banking mencapai 14,8 miliar, naik 24 persen.

Sejalan dengan solidnya kinerja penyaluran kredit dan pendanaan, BCA mempertahankan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net intereat income/NII) sebesar 7,9 persen, mencapai Rp 39,9 triliun.

Pendapatan selain bunga naik 12,1 persen menjadi Rp 12,4 triliun. Total pendapatan operasional mencapai Rp 52,4 triliun, naik 8,9 persen.

  • Peningkatan kualitas aset diiringi turunnya biaya provisi BCA hingga 6,8 persen.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.