Dark/Light Mode

Percepat Layanan Publik, BPN-IDP Gelar FGD Program Digitalisasi Pertanahan

Rabu, 14 Agustus 2024 21:57 WIB
Focus Group Discussion (FGD) Tantangan dan Risiko Digitalisasi Pertanahan digelar di Hotel Aston, Bekasi, Rabu (14/8/2024). Foto: Istimewa
Focus Group Discussion (FGD) Tantangan dan Risiko Digitalisasi Pertanahan digelar di Hotel Aston, Bekasi, Rabu (14/8/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bersama PT Indonesia Digital Pos (IDP) selaku penerbit indopos.co.id menggelar Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan yang mengambil tema Tantangan dan Risiko Digitalisasi Pertanahan tersebut digelar di Hotel Aston, Bekasi, Rabu (14/8/2024).

Dalam sambutannya, Direktur Utama (Dirut) PT Indonesia Digital Pos Sumber Rajasa Ginting mengatakan, Pemerintah dalam Nawacita-nya terus melakukan penataan sistem pertanahan nasional.

"Dalam program kerja, ini didorong melalui peningkatan sumber daya manusia (SDM) hingga perbaikan sistem layanan," ujar Sumber Rajasa Ginting saat membuka diskusi.

Program digitalisasi pertanahan oleh Kementerian ATR, menurut Ginting, merupakan terobosan menuju sistem layanan pertanahan yang bebas KKN dan peningkatan layanan bagi masyarakat.

Baca juga : Cegah Swa-radikalisasi Melalui Program Duta Damai dan Sekolah Damai

"Program digitalisasi ini memangkas pertemuan langsung, sehingga menekan ruang tindak KKN. Namun sejumlah tantangan harus dihadapi pada program ini," katanya.

"Harapannya, melalui diskusi ini ditemukan solusi baik pada masalah percepatan program digitalisasi pertanahan," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raden Bagus Agus Widjayanto menuturkan, pada prinsipnya Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian ATR/BPN saat ini secara aktif membangun Zona Integritas (ZI) di seluruh satuan kerja (satker).

"Kami sangat mengapresiasi bila satker-satker BPN semangat membangun ZI," kata Raden.

Baca juga : Bank DKI Tambah 12 Layanan Pembayaran Pajak di Pusat Perbelanjaan

Dalam diskusi yang dihadiri Komisaris PT Indonesia Digital Pos Syarif Hidayatullah dan jajaran Kementerian ATR dan media, Raden menyebut, dari 508 Satker kantor pertanahan (Kantah) dan Kantor Wilayah (Kanwil), ada 104 Satker ditargetkan menyandang wilayah bersih korupsi (WBK). Dari target tersebut 81,73 persen atau 83 Satker sudah siap WBK.

"Ini masih akan berkembang karena memperbaiki atau membangun ZI pada masing-masing satker kita lakukan terus menerus berkelanjutan. Yang belum WBK kita bangun untuk siap WBK, yang sudah WBK kita rawat dan tingkatkan, jangan sampai turun rendah dari standar WBK," imbuhnya.

Lebih jauh ia mengungkapkan, Satker dinyatakan siap WBK berdasarkan hasil penilaian. Dengan variabel sesuai standar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB).

Dalam membuat penilaian ada 11 variable, seperti nilai Lembar Kerja Evaluasi sebagai dasar tim penilai menilai kondisi kesiapan membangun ZI, komitmen dan pemahaman jajaran menyangkut sikap mental perilaku yang dibangun dari dalam diri pimpinan dan jajaran.

Baca juga : BPIP-Muhammadiyah Gelar Dialog Merajut Harmonisasi Dalam Kebangsaan

"Lalu, inovasi dan kinerja, misalnya terkait ada tidaknya tunggakan pekerjaan layanan pertanahan yang belum selesai, berapa banyak tunggakan, pelaksanaan 7 layanan prioritas berjalan tanpa masalah, sarana dan prasarana kantor layanan sudah baik," imbuhnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.