Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Konsolidasi Perbankan Genjot Pertumbuhan Ekonomi Syariah
Jumat, 23 Agustus 2024 20:50 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menyebut potensi industri keuangan syariah pada tahun-tahun mendatang terbilang cukup besar.
Mengingat, sebanyak 10-13 persen dari total konsumsi produk halal dunia berada di Indonesia.
Hal itu disampaikan Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah KNEKS, Sutan Emir Hidayat, saat pemaparan acara Forwada Discussion Series 2024: "Peluang dan Tantangan Konsolidasi Industri Perbankan Syariah", di Jakarta Pusat, Jum'at (23/8/2024).
Baca juga : Pertamina Sumbagsel Perkuat Peran UMKM dalam Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Emir, hal itu dipicu tren ekonomi berbasis value yang kian berkembang pesat di hampir seluruh belahan dunia.
Ekonomi syariah ekonomi sendiri termasuk dalam kategori ekonomi berbasis value.
"Lebih dahsyat lagi industri keuangan syariah, saat ini total kapitalisasinya secara global mencapai lebih dari 3 triliun dolar AS. Jika dikonversi dengan kurs rupiah, Rp 15.000 per dollar makan nilai kapitalisasinya mencapai sekitar Rp31.500 triliun,” ujar Emir.
Baca juga : Arsjad Rasjid: Komitmen Nol Emisi Tak Boleh Korbankan Pertumbuhan Ekonomi Asia
Di dalam negeri sendiri, lanjut Emir, industri keuangan syariah mengalami pertumbuhan sigifikan.
Hal ini ditopang dengan aktivitas ekspor produk halal yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Tahun lalu, pangsa pasar keuangan syariah di Indonesia meningkat sebesar 9,52 persen atau setara dengan Rp2.650 triliuin," ujar Emir.
Baca juga : OJK Dorong Jiwasraya Tuntaskan Penyelamatan Pemegang Polis
Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK, Deden Firman perbankan syariah nasional membutuhkan struktur yang lebih berkembang.
Deden menambahkan, nantinya perbankan syariah dapat berkembang ideal, lebih kuat dan efisien.
"Sehingga dapat men-support ekosistem ekonomi syariah yang memiliki potensi masih sangat besar," ujar Deden.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya