Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pertamina Paparkan Roadmap Biofuel Dan Dekarbonisasi Di SALA Dialogues Singapura
Kamis, 17 Oktober 2024 13:44 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) memaparkan roadmap bisnis mereka terkait biofuels dan dekarbonisasi di hadapan para pebisnis dan praktisi dari Asia Tenggara dan Amerika Latin pada Southeast Asia-Latin American Dialogues (SALA Dialogues) yang berlangsung di INSEAD Hoffmann Institute, Singapura.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan, bagaimana biofuel dan inisiatif dekarbonisasi dapat menjawab berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia di masa depan.
Dalam sesi bertajuk Fuelling the Future: Biofuels and the Decarbonization Journey, Nicke memaparkan empat tantangan utama Indonesia: sebagai net importir minyak, mencapai target net zero emission 2060, mencapai status negara berpendapatan tinggi, dan menciptakan lapangan kerja. Menurut Nicke, biofuel dan program dekarbonisasi adalah solusi potensial untuk menjawab tantangan tersebut.
Baca juga : Kementan Paparkan Produksi Beras Di Tengah El Nino Berkepanjangan 2024
“Pertamina telah memulai inisiatif biodiesel sejak 2010 dan kini berhasil memproduksi B35, yang mampu menggantikan impor solar dan avtur. Pada tahun 2023, biodiesel B35 berhasil menurunkan emisi CO2 hingga 32,7 juta ton,” jelas Nicke.
Nicke juga menyoroti kemudahan blending biodiesel, yang bisa dilakukan di lebih dari 1.000 terminal bahan bakar Pertamina di seluruh Indonesia, berbeda dengan biofuel yang memerlukan produksi di kilang besar. Ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan pabrik bioethanol dan menciptakan lapangan kerja lokal.
Pertamina telah memulai produksi biofuel E5 di beberapa wilayah di Jawa dan secara bertahap akan meningkatkan kapasitasnya. “Kami telah memulai dengan E5 di Jawa Timur dan akan terus meningkatkannya,” tambah Nicke.
Baca juga : Mentan Salurkan Bantuan Benih Dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kampung Wanam
Nicke juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam mencapai target transisi energi, termasuk bekerja sama dengan negara-negara Amerika Latin. Pertamina membuka peluang kerja sama dengan Brazil dalam pengembangan bioethanol.
"Kami ingin belajar dari Brazil dalam hal teknologi, regulasi, dan menarik investor untuk mendukung program bioethanol yang akan membantu mencapai target net zero carbon,” tutupnya.
SALA Dialogues dihadiri oleh 150 pelaku bisnis dan praktisi lintas sektor, bertujuan membangun kolaborasi global untuk mengatasi isu net zero carbon dan ketahanan pangan, serta membuka peluang bisnis dan investasi internasional.
Baca juga : Pemerintah Akan Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Sudan, Yaman, Palestina, & Vietnam
Pertamina terus berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui program-program yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh operasi bisnis mereka.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya