Dark/Light Mode

80-an Pakar Migas Dalam dan Luar Negeri Bakal Datang

Prabowo Direncanakan Hadiri IPA Convex Mei 2025

Kamis, 15 Mei 2025 08:31 WIB
Konferensi pers menuju penyelenggaraan IPA Convex 2025 pada Selasa-Kamis, 20–22 Mei 2025 di ICE BSD City, Tangerang. [Foto: Dok]
Konferensi pers menuju penyelenggaraan IPA Convex 2025 pada Selasa-Kamis, 20–22 Mei 2025 di ICE BSD City, Tangerang. [Foto: Dok]

RM.id  Rakyat Merdeka - Gelaran IPA Convention and Exhibition (IPA Convex) tak cuma selalu penting, tapi juga istimewa. Tahun ini, hajatan Indonesian Petroleum Association ini juga bakal dihadiri Presiden Prabowo Subianto dan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Termasuk juga lebih dari 80 pembicara pakar industri migas, dalam dan luar negeri yang akan turut hadir.

Hal ini diungkap Ketua Panitia IPA Convex 2025, Hariadi Budiman dalam pernyataan pers pada Rabu (14/5/2025) di Jakarta, bersama Presiden IPA, Carole J. Gall dan Direktur Eksekutif IPA, Marjolijn Wajong. Konferensi pers ini digelar, menuju penyelenggaraan IPA Convex 2025 pada Selasa-Kamis, 20–22 Mei 2025 di ICE BSD City, Tangerang.

Menurut Presiden IPA, Carole J. Gall, peran industri minyak dan gas bumi amat penting dalam menyediakan energi yang terjangkau dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga : Pakar Yakin Prabowo Mampu Tangani Kenaikan Tarif Impor AS dengan Bijak

Industri hulu migas, lanjutnya, merupakan pilar utama dalam menjaga ketahanan energi nasional. Selain itu, sektor ini juga menjadi motor penggerak penting dalam pembangunan ekonomi dan berperan aktif dalam mendukung transisi energi yang tengah berlangsung di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Presiden Indonesian Petroleum Association, Carole J. Gall. [Foto: Rusma/RM.id]

Di saat yang sama, President ExxonMobil Indonesia ini juga mengakui, secara alami, produksi migas terus mengalami penurunan akibat kondisi lapangan migas yang sudah memasuki tahap matang. Saat ini, produksi minyak bumi Indonesia stabil di kisaran 550.000–600.000 barel per hari.

Untuk membalikkan tren ini, jelasnya, para pelaku industri didorong untuk meningkatkan eksplorasi melalui survei seismik, pengeboran sumur baru, serta pemanfaatan teknologi dan inovasi terkini.

Baca juga : RI Berpeluang Jadi Basis Produksi Kendaraan Listrik

Namun Gall menekankan, potensi migas Indonesia sesungguhnya masih sangat besar, dengan hanya sekitar 16 persen dari total cekungan yang telah berproduksi. Sementara sebagian besar wilayah masih tergolong belum dieksplorasi. Karena itu, eksplorasi harus menjadi prioritas utama seluruh pemangku kepentingan di sektor hulu migas.

"Kolaborasi erat antara industri dan Pemerintah menjadi kunci menciptakan iklim investasi yang sehat, melalui kepastian regulasi, kepastian fiskal, serta penyederhanaan birokrasi dan percepatan perizinan," ujar peminat studi Fisika, Teknik dan Alam sejak dini ini.

Sebagai wadah para pelaku industri migas, terangnya, IPA akan membahas inisiatif dan isu-isu strategis tersebut dalam IPA Convex 2025, sebuah ajang tahunan berskala internasional yang pada tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-49.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.