Dark/Light Mode

Setahun PLBC Beroperasi Penuh, Pertamina Makin Pede Dongkrak Kemandirian Energi

Minggu, 9 Agustus 2020 20:50 WIB
Setahun PLBC Beroperasi Penuh, Pertamina Makin Pede Dongkrak Kemandirian Energi

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah beroperasi penuh selama setahun sejak Agustus 2019, PT Pertamina (Persero) meyakini Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) yang telah terintegrasi dengan Refinery Unit IV Kilang Cilacap mampu meningkatkan kemandirian energi.

"Ini merupakan pencapaian penting, setelah setahun PLBC berjalan, Pertamina optimis telah meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi nasional," ujar Chief Executive Officer PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Ignatius Tallulembang.

Kilang Cilacap merupakan kilang terbesar Pertamina, dengan kapasitas pengolahan crude mencapai 348 ribu barel per hari, setara dengan 33 persen dari kapasitas kilang Indonesia secara total.

Baca juga : Jawab PA 212, Gerindra: Urusan Pencapresan, Kami Punya Mekanisme Sendiri

Pasca PLBC, lanjut Ignatius Tallulembang, Kilang Cilacap mampu memproduksi BBM lebih ramah lingkungan setara Euro 4. Serta meningkatkan produksi produk BBM Pertamax dari 1 juta barel per bulan menjadi 1,6 juta barel per bulan.

Selain itu, dalam pelaksanaan PLBC, Pertamina mampu mencatat TKDN yang melampaui target yakni 41,52 persen atau di atas aturan pemerintah yang menetapkan standar 30 persen.

Project dengan nilai investasi sebesar 392 juta dolar AS itu berdampak positif bagi masyarakat, dan menggerakkan perekonomian. Karena proyek ini telah melibatkan sekitar 3.000 tenaga kerja pada masa puncak konstruksi, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan GDP sebesar 0,12 persen.

Baca juga : Stok Beras Masih Melimpah, Mentan Panen Raya Di Bangka Selatan

Sebagai mitra dalam pembangunan PLBC, Direktur JGC Indonesia Suryadi Kresno menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian kinerja kedua pihak atas kerja sama tersebut.

"Apresiasi setinggi-tingginya kepada Pertamina yang sejak awal bisa membangun hubungan kerja yang bagus. Kami sangat bangga bisa berpartisipasi dalam pembangunan PLBC dan memberikan kontribusi bagi kemandirian energi di Indonesia," ungkap Suryadi saat penandatangan Sertifikat Final Acceptance (FA) PLBC di Kantor Pusat Pertamina, pada Jumat, 7 Agustus 2020.

Pada kesempatan yang sama, Director of Operation PT KPI Djoko Priyono menyampaikan bahwa kegiatan proyek itu diselesaikan melalui rasa saling percaya.

Baca juga : Asosiasi Kesehatan Bikin Gerakan Sendiri-sendiri

"Melewati tantangan yang ada, kegiatan project dapat diselesaikan melalui kerja sama yg baik antara Pertamina, konsorsium JGC dan masyarakat sekitar yg bekerja di proyek tersebut. Sehingga, beberapa target seperti Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) berhasil melewati target yang ditetapkan. Yaitu 41,52 persen di atas aturan pemerintah, yang hanya 30 persen dan mencatatkan 17 Juta Jam Kerja Aman," kata Djoko. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.