Menhub Bangun Jalur Logistik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulai membangun jalur logistik untuk mendukung kelancaran distribusi logistik di kawasan lumbung pangan nasional atau Food Estate Kalimantan Tengah (Kalteng). 

Pembangunan itu antara lain membangun konektivitas darat, udara dan laut. 

“Saya berharap dapat tercipta integrasi yang baik dengan simpul-simpul produksi pertanian seperti di Kawasan Lumbung Pangan Nasional di Kalteng,” ungkap Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam kunjungan kerjanya ke Kalteng, kemarin. 

BKS-sapaan akrab Budi Karya menjelaskan, dukungan distribusi logistik dilakukan untuk meningkatkan efisiensi biaya logistik.

Disebutkannya, kemudahan dan dukungan yang diberikan kemenhub antara lain, pemberian subsidi untuk pengangkut logistik bahan pangan. 

Baca juga : Food Estate Bisa Memperkuat Cadangan Pangan Nasional

Selain itu, membuka 28 rute jembatan udara untuk menjamin rantai pasok barang kebutuhan pokok dan barang penting, mendukung jaringan transportasi terhadap simpul Sub Terminal Agribisnis (STA) ke lokasi tujuan pemasaran, dan memberikan insentif pajak usaha jasa angkutan barang yang terdampak pandemi Covid-19. 

Di sektor transportasi udara, Menhub mengatakan, pihaknya juga melakukan pengembangan 2 bandara yaitu Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Kalteng.

Hal ini dilakukan untuk mendukung Food Estate yang terletak di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. 

Lokasi food estate berjarak sekitar 90 km dari Bandara Tjilik Riwut atau ditempuh sekitar 2 jam melalui transportasi darat, serta berjarak sekitar 130 kilo meter (km) dari Bandara Syamsudin Noor atau sekitar 3 jam melalui transportasi darat. 

“Angkutan logistik dari Bandara Tjilik Riwut dan Syamsudin Noor akan terhubung dengan kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Makassar dan akan terhubung dengan 135 kota di seluruh Indonesia,” ungkapnya. 

Baca juga : Pakar Hukum Ini Anggap Pengesahan UU Ciptaker Kebangkitan Legislasi DPR

BKS menambahkan, untuk moda angkutan penyeberangan sungai, pihaknya melakukan pengembangan pelabuhan terpadu yang terintegrasi dengan kawasan industri. 

Kemenhub menyiapkan Pelabuhan Penyeberangan Bahaur dan Pelabuhan Pulang Pisau (Pelindo III) sebagai pelabuhan pengumpul, serta sejumlah dermaga untuk mempermudah distribusi logistik pangan dari kawasan Food Estate Kalteng. 

Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Ekonomi dan Investasi, M. Zainal Fatah mengatakan, proyek Food Estate akan difokuskan di lahan bekas transmigran. 

“Kami sudah pernah membangun di areal ini, namun lama ditinggal transmigran karena mereka berpindah tempat,” ujarnya. 

Zainal menjelaskan, pembangunan Food Estate memang memanfaatkan lahan yang potensial. 

Baca juga : Dukung Buruh Mogok Kerja, Gatot Dinilai Lagi Cari Panggung

Dengan begitu, ia memastikan pemerintah tak perlu menyediakan lahan baru melainkan merevitalisasi lahan yang sudah tersedia. Berdasarkan peta rencana Kementerian PUPR, Food Estate bakal ditempatkan di lahan aluvial Sekolah Lapang Petani Gambut (SPLG) seluas 165 ribu hectare (ha). 

Pemerintah akan menanami lahan ini dengan tanaman padi untuk memperkuat ketahanan pangan dan mendongkrak produktivitas lahan pertanian. 

Zainal menargetkan, pada tahun ini, pemerintah dapat menyelesaikan proyek di lahan seluas 32 ribu ha. Kemudian pada 2021, pemerintah bakal membereskan sisanya seluas 133 ha. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.