Pecahkan Rekor, Senam Djadoel Kemenpora-Wonosobo Raih Penghargaan MURI

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemenpora dan Pemda Wonosobo menggelar senam yang tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI).  Bertajuk "Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) Djadoel", peserta senam mencapai 12.576 orang.

Kegiatan ini dilaksanakan di alun-alun Kota Wonosobo, Jawa Tengah pada Sabtu (29/6). Bupati Wonosobo Eko Purnomo menjelaskan, peserta ditargetkan hanya diikuti oleh 10 ribu peserta, namun pada pelaksanaannya bertambah 2.500. Peserta berasal dari staf pemerintahan, aparat keamanan, warga umum, pelajar, hingga organisasi daerah.

"Saya berterima kasih pada warga Wonosobo yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemecahan rekor MURI ini, terutama dari Kemenpora. Semoga menjadi penyemangat agar kita selalu hidup sehat, selalu bergerak melatih kesehatan, kebugaran jasmani dan rohani," tutur Bupati Wonosobo Eko Purnomo di Wonosobo, Jawa Tengah, usia penyerahan sertifikat rekor MURI di Wonosobo, pada Sabtu (29/6).

Baca juga : Kemenkes: Ayo Terus Donorkan Darah dengan Teratur!

Perolehan rekor MURI tersebut bukan yang pertama kali ditorehkan oleh Kabupaten Wonosobo.Tercatat sejumlah perolehan rekor lain yang pernah diterima, antara lain pelaksanaan khitanan massal terbanyak, penanaman pohon terbanyak, pembuatan Tempe Kemul terbanyak, peserta mengonsumsi buah carica terbanyak, hingga lomba mendongeng guru PAUD terbanyak dan lainnya.

Rekor ini tak lepas dari campur tangan Kemenpora di Kedeputian Pembudayaan Olahraga, dan Keasdepan Olahraga Rekreasi.

"Alhamdulillah, Kabupaten Wonosobo kembali mencatatkan diri di MURI yang kali ini melalui sektor olahraga dari sekian banyaknya rekor yang diciptakan. Ini bukan sekadar gaya-gayaan mencatat, tapi menunjukkan bahwa jumlah besar itu adalah target memasyarakatkan olahraga, kalau jumlahnya sedikit itu tidak memasalkan olahraga," ucap Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora RI Raden Isnanta di sela pemecahan rekor MURI tersebut.

Baca juga : Hari Pertama Kerja, Sesmenpora Semangati Pegawai

"Itu hanya salah satu cara mengajak orang untuk bergerak di mana senam itu macam-macam, tapi kalau hanya itu-itu terus perlu adanya variasi gerak. Kita tawarkan jadul karena ada masa lalu yang keren jaman dulu dan itu sangat mengenang karena itu begitu populer di masa lalu,"

Disisi lain, Raden Isnanta juga mengatakan jika upayanya bersama pemerintah daerah, semata-mata hanya untuk mengajak masyarakat untuk bergerak berolahraga, apapun olahraganya.

"Jangan ada alasan lagi tidak punya waktu untuk tidak bergerak berolahraga meski hanya beberapa menit, di kantor bisa, sambil rapat diselingi sebentar untuk bergerak berolahraga, bahkan di sidang PBB, rapat diberhentikan sejenak untuk bergerak berolahraga, sehingga kebugaran kita terjaga," ucap pria asli Kulon Progo itu. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.