Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mahfud Ajak Tokoh Agama Dan Pesantren Dinginkan Suhu Politik

Kamis, 23 Februari 2023 21:30 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD di Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, Sumatera Utara, Kamis (23/2). (Foto: Istimewa)
Menko Polhukam Mahfud MD di Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, Sumatera Utara, Kamis (23/2). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD meminta kepada para tokoh agama dan pimpinan Pondok Pesantren ikut menyukseskan Pemilu 2024.

Hal ini diungkapkan Mahfud saat bertemu sejumlah pimpinan Pondok Pesantren, organisasi masyarakat seperti Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah serta organisasi keagamaan lainnya di Sumatera Utara.

"Tahun depan Pemilu, tolong masyarakat didinginkan, disadarkan semua santri dan umat agar menggunakan hak politiknya secara benar," imbau Mahfud MD di Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, Sumatera Utara, Kamis (23/2).

Baca juga : Kader Muda Banteng Ingatkan Noel Berpolitik Santun

Di Ponpes asuhan Kiai Ali Akbar Marbun tersebut, Mahfud mengingatkan, tensi sosial politik harus bisa diturunkan. Sehingga masyarakat bisa memilih dengan baik dan bijak.

Diingatkan, negara ini harus dijaga. Dan cara menjaganya adalah dengan Pemilu yang aman sebagai sebuah sarana menyampaikan aspirasi politik.

Untuk menghindari konflik internal di berbagai rumah ibadah dan pondok pesantren, Mahfud menegaskan, sebisa mungkin tak melakukan praktik politik praktis di masjid-masjid, serta tempat ibadah lainnya.

Baca juga : Sambangi Mahfud, Tokoh Masyarakat Bahas Penyelesaian HAM Berat Hingga Pemilu

'Sebisa mungkin dihindari politik praktis di masjid-masjid, agar tidak menimbulkan konflik internal," pesannya.

Mahfud yang juga santri Pondok Pesantren Al Mardhiyyah Pamekasan Madura itu menjelaskan, politik itu ada dua. Pertama politik inspiratif, dan yang kedua adalah politik praktis. Politik inspiratif berupa gagasan-gagasan kepemimpinan dan pengorganisasian negara dengan baik.

"Kalau pemilu, pemilu lah dengan jujur, kalau mau memerintah, tegakkan hukum dengan adil, nah itu bisa dikatakan di mana saja, di masjid tidak apa-apa. Tetapi kalau arahkan untuk memilih figur tertentu itu yang tidak boleh, itu namanya politik praktis," jelas guru besar hukum tata negara ini.

Baca juga : Siti Ajak CEO WRI Lihat Komodo Dan Pusat Persemaian Labuan Bajo

"Negara ini lahir dari politik inspiratif, menegakkan keadilan itu politik, menegakkan hukum itu keputusan politik. Mohon hindari politik elektoral atau politik praktis di masjid," ingatnya.

Menko Polhukam kembali menekankan betapa tokoh agama dan pimpinan pondok pesantren memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan NKRI. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.