RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menargetkan pembangunan rumah sebanyak 10,4 juta unit dalam lima tahun ke depan. Saat ini, backlog perumahan di Indonesia masih ada sekitar tujuh sampai delapan juta unit rumah lagi.  

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti mengatakan, tantangan untuk program perumahan ke depan akan semakin besar. Apalagi pertumbuhan penduduk sekarang ini terus bertambah dan berdampak pada kebutuhan hunian yang layak. 

Berita Terkait : Gandeng Semen Indonesia, Pelindo III Perkuat Logistik

“Adanya target pembangunan perumahan ini bisa menjadi peluang untuk perbankan dan developer. Pemerintah juga akan melakukan intervensi langsung terhadap penyediaan hunian, fasilitas peningkatan kualitas dan akses pembiayaan perumahan serta mendorong penyediaan hunian lewat swasta dan masyarakat,” kata Anita saat membuka Pameran Perumahan Rakyat dan Festival Kuliner, Selasa (27/8).

Saat ini, imbuhnya, sebanyak 70 persen suplai perumahan dilaksanakan secara swadaya oleh masyarakat yang bekerja di sektor informal. Hal ini menjadi indikasi bahwa dibutuhkan kebijakan dan program pemerintah dalam mendukung dan menstimulasi penyediaan perumahan berbasis komunitas ini. 

Berita Terkait : Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021, Indonesia Siapkan 10 Stadion

Kementerian PUPR telah merancang kebijakan dan strategi dalam penyediaan perumahan berbasis komunitas. Pemerintah juga akan konsisten dan komitmen untuk melaksanakan Program Satu Juta Rumah sejak tahun 2015. 

“Sampai saat ini jumlah pembangunannya sudah mencapai angka 4.389.929 unit rumah,” bebernya.

Berita Terkait : Di Swiss, Indonesia Panen Mendali Di Kejuaraan Badminton

Program satu juta rumah juga akan terus dilanjutkan dengan berbagai penguatan seperti percepatan dan kemudahan perizinan perumahan, peningkatan kualitas perumahan dan meningkatkan akses pembiayaan perumahan kepada berbagai stakeholder perumahan di Indonesia. [NOV]