Dark/Light Mode

Menperin Terima Menteri Saudi, Bahas Kerja Sama Industri Petrokimia Dan Hilirisasi

Rabu, 16 April 2025 18:24 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menerima kunjungan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef. (Foto: Ist)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menerima kunjungan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia dan Arab Saudi terus berupaya meningkatkan kerja sama yang komprehensif di berbagai bidang, termasuk di sektor industri. Kedua negara telah memiliki hubungan diplomatik yang sudah terjalin secara historis dan strategis sejak 1950. 

Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita usai menerima kunjungan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef di Jakarta, Rabu (16/4/2025).

“Hubungan kedua negara terus berkembang, tidak hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam perdagangan, investasi, pendidikan, dan kerja sama industri. Kedua negara juga sepakat untuk saling mengisi dan melengkapi kebutuhan di sektor industri,” kata Menperin.

Menperin optimistis, pertemuan bilateral ini dapat menjadi langkah konkret untuk memperkuat kerja sama khususnya di sektor industri. Diharapkan, dengan terjalinnya kolaborasi ini akan dapat memacu perekonomian bagi kedua negara yang lebih bernilai tambah, inklusif, dan berkelanjutan. 

Baca juga : Bertemu Menhut, Mendes Bahas Kopdes Di Kawasan Perhutanan Sosial

“Indonesia dengan potensi sumber daya alam, pasar dan tenaga kerja yang besar, serta komitmen pemerintah dalam mendorong hilirisasi industri, membuka peluang luas untuk kolaborasi yang saling menguntungkan,” tuturnya.

Menurut Menperin, Indonesia dengan memiliki pengalaman yang lebih panjang dalam membangun sektor industri manufaktur, akan dapat menjadi model bagi pengembangan industri di Arab Saudi. “Mereka juga akan tukar pikiran dengan Indonesia dalam mengembangkan kawasan industri. Saat ini sudah mencapai lebih dari 150 kawasan industri,” sebutnya.  

Terlebih lagi, kata Menperin, kedua negara telah memiliki visi besar yang selaras dalam melaksanakan transformasi ekonomi, termasuk dalam meningkatkan diversifikasi industri dan investasi global. Indonesia dengan Visi Indonesia Emas 2045 dan Arab Saudi dengan Visi Saudi Vision 2030.

“Melalui pertemuan ini juga kami berharap, hubungan kedua negara agar semakin kuat, dan dengan komitmen untuk sinergi yang terarah dan berkelanjutan, Indonesia dan Arab Saudi dapat membangun kemitraan industri yang strategis,” ungkap Menperin.

Baca juga : Menko PMK Terima Delegasi Rusia Bahas Kerja Sama Pendidikan

Adapun potensi kerja sama yang dapat dijalin kedua negara dalam pengembangan sektor industri, antara lain industri petrokimia, industri pengolahan kayu, industri halal, pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), pengembangan kawasan industri, serta peningkatan kapasitas SDM dan alih teknologi, serta bekerja sama dalam penyediaan tenaga kerja terampil.

“Di sektor petrokimia khususnya, Indonesia masih membutuhkan untuk sektor hilirnya dalam upaya mendukung sektor-sektor turunannya. Apalagi, industri petrokimia merupakan mother of industry selain industri logam. Sementara itu, Arab Saudi ingin bekerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan hilirisasi mineral untuk juga menjadi pemain global,” ungkap Menperin.

Menperin percaya, upaya dalam meningkatkan kerja sama di sektor industri ini akan menjadi motor penggerak kemitraan strategis yang lebih luas dan mendalam antara kedua negara. “Kami juga menyambut baik dialog dan inisiatif lanjutan untuk merealisasikan peluang-peluang tersebut secara konkret dalam suatu komitmen yang mengikat, demi kemajuan bersama,” ungkapnya.

Selama ini, hubungan perdagangan dan investasi kedua negara pada sektor industri terus meningkat. Total perdagangan antara Indonesia dan Arab saudi, khususnya untuk produk nonmigas pada tahun 2024 mencapai 3,3 miliar dolar AS dengan pertumbuhan sebesar 14,5 persen dari 2020-2024. “Nilai perdagangan ini perlu ditingkatkan lagi, telebih kedua negara termasuk anggota G20 yang sama-sama memiliki kekuatan ekonomi yang cukup potensial,” imbuhnya.

Baca juga : Prabowo Terima Wakil PM Rusia Bahas Penguatan Diplomasi Dan Kerja Sama Strategis

Sementara itu, dalam periode 2019-2024, total realisasi investasi Arab Saudi di Indonesia mencapai 23,6 juta dolar AS, dengan meliputi sebanyak 437 proyek pada tahun 2024. Masih banyak ruang untuk tumbuh bersama. 

“Karena itu, Pemerintah Indonesia menyambut baik peningkatan minat investor Arab Saudi terhadap berbagai sektor strategis di Indonesia, termasuk dalam penguatan ekosistem industri nasional,” ujar Menperin.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi akan merealisasikan kerja sama bilateral ini dalam penandatanganan MoU yang akan segera dilaksanakan pada waktu dekat. “Di dalam MoU ini tidak akan terlalu luas, kami akan pilih dua atau tiga proyek saja, yang memang quick win dan sama-sama menjadi perhatian bagi Indonesia dan Arab Saudi,” pungkas Menperin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.