Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
2 Ton Sabu Dimusnahkan
Menko Polkam: Presiden Apresiasi Kerja Pemberantasan Narkoba
Jumat, 13 Juni 2025 08:58 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan memimpin kegiatan pemusnahan 2,1 ton sabu, di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (12/06/2025).
Ini adalah bagian dari kerja Desk Pemberantasan Narkoba yang dibentuk Pemerintah pada akhir tahun lalu.
Terkait upaya pemberantasan narkoba, penghargaan diberikan kepada 431 personel Tim Gabungan TNI AL, Bea Cukai, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang berperan dalam pengungkapan kasus tersebut.

Menko Polkam Budi Gunawan memimpin kegiatan pemusnahan 2,1 ton sabu, di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (12/06/2025). (Foto: dok. Polkam)
Hadir pada kegiatan itu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, Kepala BNN Komjen Pol Martinus, Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi, Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Brigjen Pol (Purn) Achmadi, Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksamana Muda TNI Fauzi, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, dan Wali Kota Batam Amsakar Ahmad.
Hadir juga perwakilan Komisi III DPR, Bea Cukai, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Polri, Kementerian Hukum, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Badan Intelijen Negara (BIN), Kejaksaan, Forkopimda Provinsi Kepri, Forkopimda Kota Batam, Kedubes Thailand, dan Australian Federal Police (AFP).
Dalam sambutannya, Menko Polkam menyampaikan pesan khusus dari Presiden Prabowo Subianto, yang mengapresiasi keberhasilan tim gabungan dalam menggagalkan penyelundupan narkoba terbesar dalam sejarah Indonesia.

Penyelundupan narkoba yang barang buktinya dimusnahkan pada Kamis (12/6/2025) merupakan yang terbesar dalam sejarah Indonesia. (Foto: dok. Polkam)
Selain itu, Presiden juga menyampaikan rasa bangga dan penghargaan atas kerja keras tim gabungan BNN, TNI Angkatan Laut, Bea Cukai, dan Polri dalam menggagalkan penyelundupan narkoba di wilayah perairan Kepri.
“Bapak Presiden Prabowo menitipkan pesan ucapan terima kasih dan penghargaan atas keberhasilan pengungkapan penyelundupan narkoba jenis sabu kurang lebih 2 ton yang akan kita musnahkan hari ini,” ujar Budi Gunawan di Alun-alun Engku Putri, Batam, Kepulauan Riau.
Menko Polkam mengatakan keberhasilan ini merupakan bentuk nyata sinergi antar-instansi dan kolaborasi internasional dalam memberantas kejahatan luar biasa seperti narkotika.
Budi Gunawan menyebut bahwa Indonesia tidak dapat berjalan sendiri dalam perang melawan narkoba. Seluruh komponen bangsa, termasuk masyarakat internasional, memiliki peran strategis.
“Ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah untuk terus melakukan perang melawan narkoba,” kata Kepala BIN periode 2016-2024 ini.
Menko Polkam mengatakan, Desk Pemberantasan Narkoba akan terus memerangi peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang di Indonesia, baik yang masuk melalui jalur laut, udara, darat, bahkan yang dikendalikan dari balik jeruji besi.
Selain itu, Menko Polkam menegaskan bahwa penegakan hukum dan penindakan terhadap bandar harus semakin masif dan tegas, termasuk pendekatan pendekatan edukasi sejak dini kepada generasi muda Indonesia.
“Narkoba adalah ancaman nyata yang kita hadapi saat ini dan ke depan,” ungkapnya.
Data menunjukkan, ada lebih dari 3 juta pengguna narkoba di Indonesia, dengan jaringan penyelundupan yang beroperasi melalui jalur laut, udara, darat, bahkan dari balik jeruji penjara.
Oleh karena itu, kata Menko Polkam, Presiden meminta dan menugaskan semua lapisan masyarakat bersatu dalam memerangi narkoba demi menyelamatkan masa depan bangsa.
“Indonesia harus bisa menjadi killing ground bagi para bandar dan jaringan narkoba,” tegasnya.
Desk Pemberantasan Narkoba dibentuk oleh Kemenko Polkam sejak 4 November 2024. Hingga kini, desk tersebut telah menangani 22.481 kasus, menetapkan 24.416 tersangka, dan mengembalikan 4.906 orang ke jalur rehabilitasi.
Nilai total barang bukti yang disita mencapai Rp 6,6 triliun, dengan potensi menyelamatkan lebih dari 34 juta jiwa dari penyalahgunaan narkoba.
“Desk ini telah menjadi wadah sinergi antar-kementerian/lembaga yang memperkuat pengawasan, penindakan, deteksi, pantauan, dan daya pukul kita,” ujar Budi Gunawan.
Saat ini ada 10 wilayah prioritas pengawasan, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, serta Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan pantai barat Sulawesi.
Dia juga mengungkapkan bahwa dalam operasi terbaru, TNI AL telah menggagalkan penyelundupan 1.905 kg narkotika, sementara tim gabungan berhasil menyita hampir 2 ton sabu yang dimusnahkan hari itu.
Baca juga : Lepas Kepulangan Jemaah, Menag Bersyukur Pelayanan Baik dan Makanan Berlimpah
“Ini adalah hasil kerja panjang secara senyap dan berani dari pihak-pihak terkait. Presiden sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada mereka yang telah berjasa besar,” tegasnya.
Menko Polhukam mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan momentum ini sebagai pemantik komitmen bersama dalam perang melawan narkoba.
“Semoga ini menjadi langkah besar kita berikutnya untuk menjaga masa depan bangsa dari ancaman narkoba,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BNN Komjen Pol Martinus mengungkapkan bahwa pemusnahan ini dilakukan secara terbuka di dua lokasi, yakni di Alun-alun Engku Putri Batam dan di PT Desa Air Cargo, Kabil, Nongsa, Kota Batam.
Dia menyebutkan jumlah barang bukti sabu yang disita sebanyak 2.115.130 gram, dikemas dalam 2.000 bungkus teh cina dan dimuat dalam 67 kardus.
“Sebagian kecil, sekitar 2.009 gram, telah disisihkan untuk keperluan laboratorium dan drug profiling,” katanya.
Martinus menegaskan bahwa seluruh proses penanganan barang bukti sabu dilakukan dengan pengawasan ketat dan transparan, mulai dari pengungkapan hingga pemusnahan, sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Pihaknya juga mempersilahkan masyarakat untuk memantau langsung proses pemusnahannya agar bisa dipastikan tidak ada penyalahgunaan.
“Kami menjamin proses penanganan dilakukan secara cermat dan akuntabel. Masyarakat pun diberikan kesempatan untuk menyaksikan langsung dan memastikan kesesuaian barang bukti yang dimusnahkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Martinus mengusulkan kepada Menko Polkam agar para anggota yang terlibat dalam operasi penangkapan sabu dari Kapal Sea Dragon Tarawa diberikan penghargaan atau kenaikan pangkat luar biasa.
“Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi negara atas dedikasi mereka mencegah peredaran narkotika senilai Rp 5 triliun dan penyalahgunaan yang berpotensi merusak delapan juta jiwa,” tegasnya.
Dia menambahkan bahwa sindikat narkoba adalah ancaman nyata bagi kemanusiaan, dan pemusnahan ini bukan sekadar seremoni, melainkan momen untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap bahaya narkotika.
Baca juga : Prabowo: Kita Kaya
“Mari kita bersama menabuh genderang perang terhadap jaringan sindikat narkoba, baik domestik maupun internasional. Saya pastikan, tidak ada tempat yang aman bagi mereka di Republik Indonesia,” pungkas Martinus.
Di kesempatan yang sama, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan komitmennya untuk terus menjaga wilayah laut Indonesia dari ancaman penyelundupan narkoba dan kejahatan lintas batas.
“Saya merasa terhormat dan berbangga hati dapat menghadiri kegiatan penting ini. Bukan sekadar seremoni, tetapi penegasan bahwa negara tidak tinggal diam terhadap kejahatan narkotika,” ujar Ali.
Dia menyebutkan, selama dua pekan terakhir, total hampir 4 ton narkotika telah berhasil diamankan dan dimusnahkan. Sebuah potensi kerusakan luar biasa yang berhasil dicegah demi menyelamatkan masa depan generasi bangsa.
“Peredaran gelap narkoba adalah kejahatan luar biasa yang tidak hanya merusak individu, tapi juga menggerogoti sendi-sendi sosial, ekonomi, dan keamanan nasional. Oleh karena itu, pendekatannya pun harus luar biasa, menyeluruh, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Pada waktu yang sama, TNI AL juga melaksanakan pemusnahan barang bukti narkotika di sejumlah wilayah lain. Di Lanal Tanjung Balai Asahan, sabu seberat 4,5 kg dimusnahkan, sementara di Lanal Dumai, sabu seberat 48,54 kg berhasil diamankan.
Pemusnahan juga dilakukan di Pontianak, Kotabaru, dan Ketapang, mencakup barang bukti lain seperti rokok tanpa cukai, sembako ilegal, bawang bombay, amunisi, dan granat.
“Dengan kekuatan unsur laut dan intelijen maritim yang kami miliki, TNI AL akan terus memperkuat patroli keamanan laut, meningkatkan deteksi dini, dan menjalin kerja sama strategis dengan seluruh elemen,” ujarnya.
Ali juga mengingatkan bahwa pemberantasan narkoba tidak cukup hanya dengan penindakan, tetapi juga perlu pendekatan holistik yang melibatkan pencegahan, rehabilitasi, dan pemberdayaan masyarakat.
“Marilah kita jadikan momen yang penting ini sebagai pengingat bahwa perjuangan melawan narkoba adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa,” tuntasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya