Dark/Light Mode

Pembukaan Penyeberangan Banyuwangi-NTB Tekan Biaya Logistik

Sabtu, 24 April 2021 21:07 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi meninjau penyebrangan Banyuwangi ke NTB. (Foto: Kemenhub)
Menhub Budi Karya Sumadi meninjau penyebrangan Banyuwangi ke NTB. (Foto: Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi pembukaan lintasan kapal Ro-Ro dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Gilimas di Nusa Tenggara Barat (NTB)

“Saya senang melihat ada suatu pergerakan dari Banyuwangi menuju Lembar atau sebaliknya, juga dari Banyuwangi menuju Gilimas. Kami akan terus kembangkan angkutan Roro (penyeberangan) menjadi lebih efektif,” kata BKS-sapaan Menhub Budi Karya Sumadi-di Pelabuhan Ketapang, Sabtu (24/4).

BKS mengatakan, dengan dibukanya lintas Penyeberangan dari Banyuwangi ke NTB menambah jumlah rute penyeberangan ke daerah NTB yang tadinya hanya dari Surabaya. 

Baca juga : Please, Jangan Banyak Pengecualian Soal Mudik

“Oleh saya ucapkan selamat kepada Ibu Bupati Banyuwangi, Dirjen Perhubungan Darat, ASDP, dan operator, Gapasdap. Ini harus di rawat dengan baik dan profesional. Dengan adanya lintasan baru ini berarti kegiatan perdagangan antara Banyuwangi dengan Lombok dan sekitarnya akan semakin baik,” tutur BKS.

Dia mengungkapkan, dengan dibukanya lintasan ini juga akan mengurangi kemacetan di Pulau Bali dan mengurai kepadatan pada lintas-lintas lainnya seperti lintas Ketapang–Gilimanuk dan Padangbai-Lembar pada saat peak season. Saat ini angkutan barang dari Banyuwangi dapat langsung menggunakan kapal penyeberangan menuju daerah NTB, tanpa harus melalui Bali. Biaya angkutan logistik pun akan lebih efisien. 

Selain lebih efisien untuk angkutan logistik, juga lebih murah biaya transportasinya untuk kegiatan pariwisata. Para turis dari Banyuwangi yang mau ke NTB menggunakan angkutan penyeberangan bisa langsung ke Pelabuhan Lembar, jadi lebih murah biayanya. 

Baca juga : Sambut Libur Lebaran, Yongki Ongestu Hadirkan Film Misteri

“Sebelumnya mereka harus ke Bali dulu, lalu jalan darat, lalu naik kapal lagi pasti lebih mahal biayanya," kata BKS.

Dengan adanya pelayanan lintas Penyeberangan Ketapang-Lembar yang saat ini berjumlah 6 unit kapal Ro-Ro dengan jadwal keberangkatan 3 kali dalam sehari, dapat meningkatkan konektifitas penumpang maupun kendaraan antar pulau jawa dan pulau NTB, akan terus dilakukan evaluasi untuk ketersediaan dan penambahan kapasitas angkut.

Menurut Menhub, nantinya pihak ASDP dan Gapasdap di bawah koordinasi Dirjen Perhubungan Darat akan mengatur dan menyediakan lebih banyak lagi kapal-kapal yang akan melayani. 

Baca juga : Muliakan Bulan Penuh Keberkahan, Bank Mandiri Berbagi Makanan dan Takjil Ramadan

Berdasarkan data produksi lintas penyeberangan Ketapang-Lembar selama 3 bulan beroperasi, telah mengangkut 22.136 penumpang dan 8.861 unit kendaraan roda empat campur, dengan rata-rata load factor per kapal sekitar 73,5 persen dan trend pertumbuhan rata-rata sebesar 32 persen. 

Pada kesempatan yang sama BKS menegaskan seluruh penumpang kapal penyeberangan wajib untuk melakukan tes deteksi Covid-19. "Di perlintasan seperti ini kita sudah wajibkan untuk dilakukan testing jadi bukan lagi random tapi wajib bagi mereka yang akan menggunakan kapal ro-ro wajib dilakukan testing apakah itu PCR, Antigen, atau GeNose," tegasnya.

Oleh karena itu, BKS menghimbau kepada jajarannya, stakeholder terkait untuk berkolaborasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan termasuk dengan TNI/Polri. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.