Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kemenkes Segera Luncurkan Aplikasi Pemantau Obat Terapi Covid-19

Sabtu, 10 Juli 2021 19:58 WIB
Tangkapan layar aplikasi Farma Plus yang segera diluncurkan Kementerian Kesehatan. (Foto: Antara)
Tangkapan layar aplikasi Farma Plus yang segera diluncurkan Kementerian Kesehatan. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyediakan aplikasi Farma Plus yang dapat diakses masyarakat untuk memantau ketersediaan obat terapi Covid-19 di berbagai fasilitas layanan kesehatan.

"Kemenkes membuat aplikasi Farma Plus dimana ketersediaan obat di apotek bisa diakses masyarakat. Kita bekerja sama dengan industri BUMN dan swasta," ujar Plt Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Arianti Anaya dalam konferensi pers secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Sabtu sore (10/7).

Baca juga : Gubernur Jambi Permak Eks RS Pertamina Jadi Tempat Isolasi Covid-19

Arianti mengatakan aplikasi yang segera diluncurkan itu memungkinkan masyarakat mengetahui informasi terkait keberadaan stok obat terapi Covid-19 di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, seperti apotek maupun rumah sakit. "Jejaringnya sampai ke seluruh pelosok Indonesia," katanya.

Arianti mengatakan stok obat terapi Covid-19 di Indonesia saat ini memiliki jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan pasien yang sedang membutuhkan perawatan.

Baca juga : BAZNAS Salurkan Paket Peti Pemulasaraan Jenazah Pasien Covid-19

Dilansir dari data Kementerian Kesehatan pada Sabtu (10/7), stok obat Oseltamivir Kapsul total mencapai 11.636.209, Favipiravir tablet 24.479.792, Remdesivir vial 148.891, Azythromycin tablet 12.389.264, Tocilizumab Vial 421, dan Multivitamin Tablet 75.960.493.

"Yang stoknya terbatas Tocilizumab Vial, hanya ada 421, tetapi obat ini hanya digunakan untuk pasien kritis, artinya kasus kritis itu dihitung skalanya kecil dibandingkan gejala ringan atau sedang. Tapi, sedang kita tambah stoknya dari impor," ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.