Kapal Wisata Kazu 1 Hilang Di Hokkaido Jepang, Nasib 24 Penumpang Masih Tanda Tanya

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapal wisata Kazu 1 yang mengangkut 24 penumpang, termasuk 2 anak, dan 2 awak kapal dilaporkan hilang di sekitar Semenanjung Shiretoko, Hokkaido, Sabtu (23/4).

Menurut laporan penjaga pantai yang diterima dari awak Kazu 1, kapal tersebut mulai tenggelam sekitar pukul 13.15 waktu setempat.

Semenanjung Shiretoko, Hokkaido, lokasi tenggelamnya kapal wisata Kazu 1. (Foto: Kyodo via The Japan Times)

Baca juga : Dapat 1 Juta Kuota Haji 2022, Menag Minta Tambahan Buat RI

Pukul 3 sore, sebelum hilang kontak, Kazu 1 miring 30 derajat.

Hingga Sabtu (23/4) pukul 9 malam, penjaga pantai yang mengirim helikopter dan kapal patroli ke lokasi kejadian, belum menemukan tanda-tanda keberadaan kapal nahas tersebut. Nasib para penumpang, juga masih belum diketahui.

Angkatan Laut Jepang, selanjutnya diminta ikut membantu pencarian. Selain itu, Kementerian Transportasi Jepang juga membentuk satgas pencarian untuk menemukan kapal Kazu 1.

"Perdana Menteri Fumio Kishida telah enginstruksikan anggota kabinetnya untuk melakukan segala daya, demi menyelamatkan nyawa penumpang Kazu 1," kata seorang pejabat pemerintah, seperti dikutip The Japan Times.

Baca juga : Aturan Dilonggarkan, Trafik Penumpang Di Bandara AP I Meningkat 20 Persen

Juni tahun lalu, stasiun regional penjaga pantai di Abashiri melaporkan, Kazu I kandas di perairan dangkal tak lama setelah meninggalkan pelabuhan. Namun, tidak ada yang terluka dalam kecelakaan itu.

Insiden terbaru terjadi saat kapal berlayar di Air Terjun Kashuni, spot wisata terkenal di dekat ujung Semenanjung Shiretoko, yang sebagian wilayahnya telah ditetapkan sebagai situs Warisan Alam Dunia.

Sementara itu, koperasi perikanan setempat melaporkan, gelombang tinggi dan angin kencang teramati di daerah itu sekitar tengah hari. Kapal nelayannya terpaksa kembali ke pelabuhan sebelum tengah hari, karena cuaca buruk.

Semenanjung di timur laut Hokkaido dikenal sebagai tujuan wisata populer untuk melihat es yang melayang dan ditetapkan sebagai situs Warisan Alam Dunia pada tahun 2005.

Baca juga : Pengamat: PKB Sedang Tidak Baik-baik Saja, Cak Imin Sedang Gundah Gulana

Ini adalah habitat bagi banyak spesies hewan dan tumbuhan langka. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.