Putin Salahkan Barat Atas Konflik Rusia Vs Ukraina

 Sebelumnya 
Sebelum pidato kenegaraan Putin, Presiden AS Joe Biden berkunjung ke Kiev. Dalam kunjungan itu, Biden menjanjikan bantuan militer baru senilai 500 juta dolar.

Kunjungan Biden itu memicu kemarahan dan membuat malu banyak pakar militer Moskow, serta memicu reaksi keras dari mantan Presiden Rusia.

"Biden di Kiev. Penghinaan yang sungguh-sungguh bagi Rusia," sebut jurnalis Rusia Sergey Mardan dalam komentarnya via Telegram.

Baca juga : Presiden Tekankan Pentingnya Digitalisasi Produktivitas Blok Rokan

Veteran tentara Rusia dan mantan pejabat Dinas Keamanan Federal (FSB) Igor Girkin, secara terpisah, memberikan komentar sarkasme bahwa Biden bisa saja mengunjungi garis depan pertempuran di Ukraina bagian timur dan bisa pergi tanpa cedera.

"Tidak heran jika kakek (dia tidak baik untuk apapun kecuali provokasi) dibawa ke Bakhmut juga. Dan tidak akan ada yang terjadi padanya," sebut Girkin.

Girkin termasuk dalam kalangan sejumlah blogger militer garis keras yang berulang kali mengkritik apa yang mereka anggap jenderal-jenderal Rusia melakukan pendekatan 'lunak' di medan perang.

Baca juga : Kapolri: Bagian Etalase Kerukunan Dan Toleransi Beragama

Pada 24 Februari 2022, operasi militer Rusia di Ukraina, terjadi. Menurut Moskow, ini sebagai langkah untuk melindungi etnis Rusia dan mencegah Ukraina bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Namun tiga hari menjelang setahun perang Rusia vs Ukraina, tidak ada tanda-tanda berakhir.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.