Presiden Korsel Damprat Petugas Tanggap Darurat

 Sebelumnya 
Hujan telah mengguyur wilayah tengah dan selatan Korsel sejak Kamis (13/7), karena musim hujan yang dimulai pada akhir Juni mencapai puncaknya. Kementerian Dalam Negeri te­lah melaporkan sembilan orang hilang dan 34 orang terluka di seluruh negeri.

Sebagian besar korban, termasuk 19 orang tewas dan delapan orang hilang berasal dari Provinsi Gyeongsang Utara. Dan sebagian besar korban akibat tanah longsor besar-besaran di daerah pegunungan yang menelan rumah-rumah dengan orang-orang di dalamnya. Tanah longsor sudah terjadi sejak Sabtu (15/7).

Baca juga : Menpora: Sekolah Staf Presiden Harus Bisa Lahirkan Pemimpin Masa Depan

Beberapa orang dilaporkan hi­lang akibat hanyut ketika sungai meluap di provinsi itu. Polisi Korsel mengatakan mereka akan meluncurkan penyelidikan atas banjir fatal di terowongan (un­derpass) di Cheongju, sekitar 112 kilometer selatan Seoul.

Untuk diketahui, banjir di underpass tersebut menyebab­kan 16 kendaraan, terjebak di dalamnya dengan sedikitnya 12 orang tewas.

Baca juga : Pertamina Pastikan Penggantian Harta Benda Terdampak Insiden Plumpang Terus Berjalan

Badan Meteorologi Korsel memperkirakan, hujan lebih deras akan terjadi hingga Rabu (19/7). Korsel sering dilanda banjir selama periode musim panas. Masyarakat diimbau tidak keluar rumah. DAY

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.