Dark/Light Mode

Di AECC Meeting Laos, Airlangga Ajak ASEAN Bersatu Lawan Diskriminasi

Selasa, 8 Oktober 2024 08:18 WIB
Pertemuan Tingkat Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN ke-24 (24th ASEAN Economic Community Council-AECC Ministerial Meeting) pada Senin (7/10).
Pertemuan Tingkat Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN ke-24 (24th ASEAN Economic Community Council-AECC Ministerial Meeting) pada Senin (7/10).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengajak semua negara anggota ASEAN kompak merespon kebijakan keberlanjutan global yang cenderung diskriminatif.

Seruan itu disampaikan Airlangga saat melakukan Pertemuan Tingkat Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN ke-24 (24th ASEAN Economic Community Council-AECC Ministerial Meeting) pada Senin (7/10).

Pertemuan Tingkat Menteri AECC dalam Keketuaan Laos tahun 2024 ini membahas agenda keberlanjutan (Sustainability Agenda) sebagai salah satu isu penting, di tengah maraknya perhatian dunia pada dampak penerapan regulasi deforestrasi Uni Eropa atau EU Deforestation Regulation (EUDR).

Baca juga : 64 Calon Kepala Daerah Berstatus Mantan Terpidana

"Regulasi ini berpotensi mengakibatkan disrupsi produksi manufaktur dan terhambatnya perdagangan produk-produk berbasis kayu, tanaman, dan perkebunan, Indonesia terus berupaya membangun jejaring dan menggalang dukungan," ujar Airlangga dalam keterangannya, Selasa (8/10). 

Sebagai informasi, pelaksanaan EUDR akan diundur hingga 2026 dari jadwal semula yang akan diberlakukan pada akhir Desember 2024. Indonesia keberatan karena penerapan aturan ini menggunakan data kondisi hutan yang tidak relevan dengan kondisi faktual, melainkan versi mereka sendiri. 

Dari ASEAN, Indonesia bersama Malaysia mengusulkan Gugus Tugas bersama Uni Eropa untuk berbagi keterbukaan data geospasial sebagai basis aturan EUDR. Selain kedua negara tersebut, mitra internasional termasuk Amerika Serikat dan Jerman juga keberatan.

Baca juga : Deportivo Alaves Vs Barcelona, Ujian Berat Lewandowski

Lima Agenda Keberlanjutan ASEAN. 

Sekretariat ASEAN bersama negara anggota telah mempersiapkan lima prioritas agenda keberlanjutan ASEAN. Yaitu, Implementasi Kerangka Ekonomi Sirkuler, Operasionalisasi Strategi Netralitas Karbon, Pedoman untuk Pengembangan Investasi Keberlanjutan, Rencana Aksi bagi Pertanian Keberlanjutan, dan Pelaksanaan Kerangka Ekonomi Biru.

“Pada kesempatan ini, saya mengajak semua negara anggota ASEAN, untuk kompak dan pro-aktif merespon secara terukur, kebijakan keberlanjutan dunia yang diskriminatif seperti EUDR, karena berdampak negatif pada perekonomian dan kehidupan masyarakat banyak,” tegas Airlangga. 
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.