Dark/Light Mode

Gencar Kampanye Di Negara Bagian Penentu

Harris Vs Trump Imbang, Berebut Suara Kulit Hitam

Selasa, 15 Oktober 2024 06:20 WIB
Warga menyaksikan debat presiden antara Calon Presiden (Capres) dari Partai Republik Donald Trump dan Capres dari Partai Demokrat Kamala Harris, Selasa, 10 September 2024.
Warga menyaksikan debat presiden antara Calon Presiden (Capres) dari Partai Republik Donald Trump dan Capres dari Partai Demokrat Kamala Harris, Selasa, 10 September 2024.

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat Kamala Harris dan Capres Partai Republik Donald Trump gencar berkampanye di negara-negara bagian yang menjadi kunci pada Minggu (13/10/2024). Keduanya mencoba meraih peruntungan terakhir menuju Gedung Putih.

Pemilihan Umum (Pemilu) Amerika Serikat (AS) akan berlangsung pada Selasa, 5 Novem­ber 2024. Survei menunjukkan bahwa Harris dan Trump berada dalam posisi yang sangat ketat di tujuh negara bagian yang kemungkinan akan menentukan hasil Pemilu. Sebuah survei nasional NBC News yang dirilis Minggu (13/10/2024) menunjukkan hasil seri.

Jeff Horwitt, ahli survei De­mokrat yang melakukan survei ini bersama ahli survei Republik Bill McInturff, menyebutkan bahwa pertarungan antara Harris dan Trump sangat ketat.

“Seiring berjalannya waktu dari musim panas ke musim gugur, setiap tanda, momentum untuk Kamala Harris terhenti,” kata Jeff Horwitt dilansir CNA, Senin (14/10/2024).

Baca juga : Azis Syamsuddin Ngaku Sudah Banyak Lupanya

Survei terbaru menunjuk­kan, Harris mengalami kesulitan menggaet beberapa kelompok pe­milih tradisional Partai Demokrat.

Wakil Presiden AS itu memilih North Carolina sebagai lokasi kampanye, Minggu (13/10/2024). Kampanyenya di sini sebagai langkah menyanggah tuduhan pihak Trump yang menyebut Pemerintah AS tidak peduli dengan masyarakat North Carolina yang terdampak Badai Helene dua pekan lalu.

Sekitar 235 orang tewas akibat badai itu. Pihak Trump menuding pemerintahan Presiden AS Joe Biden terlalu lamban menangani bencana. Padahal Biden terbang ke wilayah Florida, yang juga terkena Badai Milton.

Biden mengatakan, bencana seharusnya tidak dijadikan ba­han politik.

Baca juga : Baim, Mantan Bikin Trauma

“Di masa seperti ini, kita seharusnya saling membantu. Tidak terbagi dia Republik, dia Demokrat. Kita semua warga Amerika,” tegas Biden.

23 hari menjelang Pilpres, Trump dan pasangannya, Calon Wakil Presiden (Cawapres) JD Vance terus menyudutkan capres Demokrat dan menuding Pemerintah kurang tanggap bencana.

“Masyarakat merasa diabaikan Pemerintah. Jelas ini sudah ter­bukti,” cetus Vance dalam acara bincang-bincang ABC Minggu, This Week.

Sementara, Trump berkam­panye di Arizona. Dia kembali menggunakan gaya kampanye yang agresif, penuh konspirasi dan retorika.

Baca juga : Pemira ILUNI FHUI di Depan Mata, 5 Calon Ketua Umum Mulai Adu Gagasan

Sehari sebelumnya, dia mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Latino di Negara Bagian Nevada, negara bagian yang memiliki populasi His­panik yang besar.

Peristiwa ini terjadi ketika ja­jak pendapat baru menunjukkan bahwa Harris tidak dapat mem­bendung arus kaum Latin dari kubu Demokrat ke arah Trump. Bahkan ketika mantan Presiden AS itu mendorong pesan anti-imigran yang tajam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.