Dark/Light Mode

Ancaman Bom Bayangi Pemilu AS, Ganggu Pemungutan Suara Di Negara Bagian

Rabu, 6 November 2024 14:31 WIB
Ilustrasi hasil pertarungan antara Kamala Haris dengan Donald Trump di Pilpres Amerika Serikat tahun 2024. Foto: Google
Ilustrasi hasil pertarungan antara Kamala Haris dengan Donald Trump di Pilpres Amerika Serikat tahun 2024. Foto: Google

RM.id  Rakyat Merdeka - Ancaman bom sempat mengganggu pemungutan suara di negara-negara bagian di Amerika Serikat (AS) pada Selasa (5/11). Namun sebagian besar berita-berita tersebut adalah kabar bohong, alias hoaks.

Calon Presiden (Capres) dari Partai Demokrat Kamala Harris dan Capres dari Partai Republik Donald Trump bersaing ketat di Pemilihan Umum (Pemilu) AS. 

Sebagian besar pemungutan suara berjalan lancar di seluruh Negeri Paman Sam. Akan tetapi, pihak berwenang menerima ancaman bom di beberapa wilayah di negara bagian Arizona, Georgia, dan Pennsylvania.

Dilansir Associated Press (AP) News, ancaman tersebut dilaporkan sepanjang hari di tempat pemungutan suara (TPS) di tiga daerah metropolitan Atlanta. 

Baca juga : Menteri Karding Minta PMI Jaga Sikap Di Negara Penempatan

Ancaman juga diterima pihak berwenang di TP yang ada di Pennsylvania hingga malam hari. Ancaman bom juga dilaporkan di tiga lokasi pemungutan suara di Navajo County, Arizona, menurut kantor sekretaris negara bagian.

Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro mengatakan, berita bohong tersebut tidak menimbulkan bahaya bagi publik atau bagi pemilihan. 

“Setiap suara yang sah dan memenuhi syarat akan dihitung dan dihitung secara akurat, dan keinginan rakyat di negara bagian Pennsylvania akan dihormati,” kata Shapiro dari Partai Demokrat.

Baik Shapiro maupun Kepolisian Negara Bagian Pennsylvania tidak memberikan perincian tentang siapa yang mungkin berada di balik berita palsu tersebut atau mengapa Shapiro yakin tidak ada ancaman bagi publik.

Baca juga : Titah Prabowo: Fokus Kerja Nyata, Kurangi Seminar & Perjalanan Ke Luar Negeri

Di Fulton County, Georgia, yang meliputi Atlanta, 32 dari 177 tempat pemungutan suara menerima ancaman bom. Lima wilayah di antaranya dievakuasi sesaat. TPS dapat dibuka kembali setelah ancaman tersebut.

“Itu menunjukkan kepada Anda ketahanan sistem dan rakyat kita. Kita telah teruji dalam pertempuran,” kata Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger, yang juga seorang pendukung Partai Republik.

FBI mengeluarkan pernyataan pada Selasa sore. Lembaga itu mengatakan banyak ancaman bom palsu di beberapa negara bagian tampaknya berasal dari domain email Rusia. 

Hingga Selasa, lebih dari 84 juta orang Amerika telah memberikan suara. Meskipun ada ancaman, pemungutan suara tetap berjalan dengan baik. Petugas TPS hanya terkendala masalah lupa membawa kunci; kesalahan pencetakan surat suara; mesin penghitung surat suara tidak berfungsi.

Baca juga : Tingkatkan Daya Saing, BRI Peduli Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Halal UMKM

"Sebagian besar masalah adalah peristiwa yang sebagian besar sudah diperkirakan, rutin, dan direncanakan," kata penasihat senior direktur Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur AS Cait Conley.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.