Dark/Light Mode

Dubes Iran Mohammad Boroujerdi Undang Menteri Arifah Ke Negeri Mullah

Sabtu, 10 Mei 2025 06:03 WIB
Dubes Mohammad Boroujerdi berbincang dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, di Kantor Kementerian PPPA, Jakarta, Kamis (8/5/2025). (Foto Kemen PPPA)
Dubes Mohammad Boroujerdi berbincang dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, di Kantor Kementerian PPPA, Jakarta, Kamis (8/5/2025). (Foto Kemen PPPA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar (Dubes) Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi berkunjung ke kantor Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi di Jakarta, Kamis (8/5/2025). Kunjungannya itu untuk mengundang Menteri Arifah ke Negeri Mullah.

“Undangan ini diharapkan membuat Menteri Arifah melihat langsung upaya pemajuan hak dan pemberdayaan perempuan, anak dan keluarga di Iran,” ujar Dubes Boroujerdi dikutip dari keterangan tertulis Kementerian PPPA, Jumat (9/5/2025).

Menurutnya, kerja sama bilateral Iran dengan Indonesia dalam isu pemberdayaan perempuan mencakup berbagai kegiatan. Seperti workshop pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi melalui kerajinan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). “Kedua negara juga sangat proaktif dalam isu penguatan peran perempuan di sektor teknologi informasi, pengembangan desa ramah perempuan dan anak, serta pemberdayaan perempuan kepala keluarga,” jelasnya.

Baca juga : Lapas Jadi Hunian, Menteri Ara: Itu Ide Brilian Prabowo

Iran dan Indonesia telah menandatangani Nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) tentang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Ketahanan Keluarga, pada 30 Juli 2018 di Teheran, Iran. Namun, lanjut Dubes Boroujerdi, Pemerintah Iran menilai, masih banyak potensi kerja sama lain yang dapat dikembangkan di masa depan. Termasuk, inisiatif yang belum tercantum dalam nota kesepahaman sebelumnya.

“Tentu saja kami sangat berharap peran yang lebih aktif dan luas dari kelompok kerja di bawah MoU yang telah ditandatangani kedua negara,” ujarnya.

Menanggapi undangan itu, Menteri Arifah menyampaikan apresiasi terhadap hubungan erat Indonesia dengan Iran. Dia menyambut baik kelanjutan dan penguatan hubungan kerja sama ini yang telah diperbaharui melalui MoU pada tahun 2023.

Baca juga : Dubes Denis Chaibi Kirim Undangan Pertemuan Tata Kelola Digital Di Swedia

“Kami berharap dapat terus diperkuat dan membawa manfaat nyata bagi kemajuan perempuan, anak dan keluarga di kedua negara,” ujar Arifah.

Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Indonesia, Arifah memaparkan tiga program prioritas nasional Kementerian PPPA. Program prioritas tersebut akan dijalankan dalam lima tahun ke depan menuju Indonesia Emas 2045.

Arifah juga menyampaikan apresiasi atas kiprah Iran dalam meningkatkan partisipasi perempuan di bidang ekonomi dan sains. Pihaknya tertarik dengan strategi Iran mendorong perempuan di sektor STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics), guna mengatasi hambatan pendidikan tinggi, serta mekanisme pengawasan pelaksanaan kebijakan perempuan di semua sektor.

Baca juga : Arab & Qatar Lunasi Utang Suriah Ke Bank Dunia

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Arifah didampingi mantan Dubes Indonesia untuk Iran Ronny Prasetyo Yuliantoro, Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan HAM Kementerian PPPA Ratna Susianawati, Staf Khusus Menteri PPPA Prof Majdah Muhyiddin Zain dan Asisten Deputi Peningkatan Partisipasi Masyarakat Kementerian PPPA Nani Dwi Wahyuni.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.