Menkes Persiapkan Pandemi Ke Endemi

 Sebelumnya 
Kapan pandemi bisa jadi endemi? BGS mengatakan, sebetulnya, tak ada aturan dan ukuran scientific ataupun matematis untuk menentukan perubahan status itu. Urusan ini tidak murni menyangkut data kesehatan saja.

“Ada pakai feeling juga. Misalnya, tingkat penularan sudah turun. Yang meninggal sedikit. Bahkan WHO pun tidak mengeluarkan ketentuan untuk itu,” ujarnya.

Mengapa target kita vaksinasi harus 70 persen untuk persiapan masuk endemi? Menkes menceritakan begini. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit – Centre for Disease Control (CDC) di Amerika Serikat dan WHO, menyebut, negara Amerika termasuk kategori level satu (risiko rendah) karena kasusnya di bawah 20 orang per 100 ribu jiwa. Tingkat vaksinasinya mencapai 76 persen. Begitu juga di Inggris, tingkat vaksinasinya mencapai 77 persen. Kasus aktif dan tingkat kematiannya juga rendah.

Baca juga : Sebelum Wisuda, UAI Persiapkan Lulusannya Siap Kerja

Dengan kondisi seperti itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sudah izinkan masyarakat lepas masker. Apakah Indonesia nanti berani melakukan hal yang sama? Menurutnya, Pemerintah Inggris tidak pernah memproklamirkan secara resmi, negaranya masuk fase endemi. “Tetapi mungkin mereka pakai pendekatan popularity,” sebut Menkes.

Bahkan, karena kental alasan politik pula, ada negara-negara di Eropa yang masih katagorinya level 4 atau risiko tinggi pun, sudah berani membuka aktivitas.

Di Indonesia bagaimana nanti menentukan status pandemi berubah ke endemi? Dia bilang, pemerintah menyeimbangkan antara faktor sains dan non-sains. Artinya, keputusan untuk mengubah pandemi menjadi endemi akan memperhatikan berbagai aspek, baik kesehatan, ekonomi, sosial maupun budaya.

Baca juga : Demokrat Minta Pemerintah Segera Kendalikan Harga Kedelai

Kalau laju vaksinasinya sesuai target, jelas Menkes, Insya Allah Indonesia bisa siap-siap masuk endemi menjelang Agustus nanti. “Semoga bisa segera merdeka dari Covid,” harapnya.

Menkes mengingatkan, nenek moyang bangsa Indonesia itu pelaut. Dan dalam menghadapi badai, kita dihadapkan pada dua opsi, mundur dan pulang, atau maju menghadapi tantangan. Dan, bangsa Indonesia sudah terbiasa memilih opsi kedua. Berani berhadapan dengan krisis dan kondisi sulit. Juga saat pandemi ini. Pasti bisa dilalui, dengan syarat, semua yang berada dalam satu kapal kompak.

“Saling dukung, bukan saling menyalahkan. Fokus pada tugasnya masing-masing. Yakinlah, badai Covid ini akan berlalu,” kata Menkes. [FAQ/NAN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.