Dark/Light Mode

G20 Bali Berhasil Bawa Pancasila Untuk Dunia

Senin, 21 November 2022 21:33 WIB
Seminar Pancasila Series 5 yang digelar di Universitas Udayana, Bali, Senin (21/11). (Foto: Ist)
Seminar Pancasila Series 5 yang digelar di Universitas Udayana, Bali, Senin (21/11). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri, Darmansjah Djumala menilai, gelaran KTT G20 yang digelar di Bali pada 15-16 November lalu, telah berjalan dengan sukses. Menurut dia, pertemuan para pemimpin negara G20 itu berhasil membawa Pancasila untuk dunia.

Hal tersebut disampaikan Djumala dalam Seminar Pancasila Series 5 yang digelar di Universitas Udayana, Bali, Senin (21/11). Ini adalah seminar pamungkas dari seluruh rangkaian Seminar Pancasila di tahun 2022.

Seminar ini bertema "Inspirasi Dunia untuk Kesejahteraan dan Perdamaian” ini menghadirkan lima narasumber. Mereka adalah Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri Darmansjah Djumala, Wakil Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI Brigjen Heru Langlang Buana, Penulis Buku Pancasila dari Indonesia untuk Dunia Bernada Rurit, dan Puteri Indonesia 2022 Laksmi De Neefe Suardana.  Hadir pula secara daring langsung dari Jenewa,  Diplomat RI sekaligus Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Nara Masista Rakhmatia.

Baca juga : Bali United Gelar Nobar Piala Dunia 2022 Qatar

Dalam pemaparannya Djumala menerangkan, ada tiga tataran tolok ukur keberhasilan diplomasi Pancasila dalam Presidensi G20. Tiga tataran itu adalah negara, substansi, dan masyarakat. Dalam tataran  negara, perhelatan akbar G20 berhasil mempertemukan 2 pihak yang sedang berseteru untuk berdialog.   Menurut dia, peran Presiden Jokowi dan Menlu Retno Marsudi awalnya dianggap sulit sekali. Bayangkan saja, orang yang lagi berantem dipertemukan. "Tapi Bu Menlu berhasil mempertemukan Menlu AS dan Rusia dalam satu ruangan. Hasilnya nyata, transformasi energi yang disepakati. Nggak gampang. Bagaimana mempertemukan mereka, duduk bareng, dan menghasilkan bukan hanya deklarasi," kata  Djumala.

Dalam tataran substansi, G20 berhasil membangun ekosistem kesehatan dengan adanya Pandemic Fund atau dana pandemi yang ditujukan kepada negara-negara berkembang dan negara-negara yang sifatnya low income country atau negara berpenghasilan rendah untuk kewaspadaan terhadap ancaman pandemi pada masa mendatang.  Selain itu ada transformasi ekonomi digital untuk UKM. "Itu adalah keadilan sosial. Aura Pancasila dipancarkan dalam G20," ungkap Djumala.

Dalam tataran masyarakat, Djumala menjelaskan, ada suatu inspirasi nilai ketika Pandemic Fund diarahkan kepada negara-negara yang mengalami keterbatasan akses.  “Jadi, nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dipancarkan dalam G20," tambahnya.

Baca juga : Jadi Bagian Keberhasilan Atasi Covid-19, BNI Raih Anugerah Kemanusiaan

Mantan Dubes LBBP RI untuk Republik Austria merangkap Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) ini mengatakan, Indonesia tidak bisa menyelesaikan masalah konflik dunia sendirian. Namun, Indonesia memiliki kepercayaan sebagai bangsa penengah atau bridge builder. “Jadi ketika ada masalah atau konflik, Indonesia tidak melihat dari untung/rugi. Tapi berdasarkan titah konstitusi. Dari situ Indonesia dipercaya," ujarnya.

Djumala menekankan, peran generasi muda perlu dikedepankan untuk menarasikan Pancasila dalam bentuk diskusi, tulisan, maupun publikasi.   “Generasi muda kadang-kadang tidak sadar yang dilakukan itu nilai-nilai Pancasila karena Pancasila sudah menjadi bagian dari hidupnya. Sekarang menjadi tantangan generasi muda, apa yang kita lakukan harus dinarasikan dan dikembangkan. Saat ini kita menghadapi kegagalan narasi. Ga diomongin, ngga di halo-halo. Lawan itu yang namanya narative failure dengan menarasikan Pancasila," pungkasnya.

Sementara itu, dalam sambutan pembukaan, Sekretaris Dewan Pengarah BPIP, Mayor Jendral TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya, menuturkan, tema seminar Pancasila ini  sejalan dengan semangat yang ingin diciptakan Indonesia dalam G20 beberapa waktu yang lalu.

Baca juga : Sharp Class Kembali Hadir, Persiapkan Siswa SMK Masuk Dunia Kerja

“Presiden Joko Widodo telah menyerukan, hentikan peperangan demi mewujudkan perdamaian dunia. Ini sangat menguatkan nilai-nilai Pancasila untuk Dunia," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.