Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kohati PB HMI: Terorisme Merupakan Aksi Keji Manusia Terhadap Manusia

Kamis, 8 Desember 2022 20:57 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Aksi terorisme di Indonesia kembali terjadi. Kali ini, perbuatan keji itu terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat pada hari Rabu (7/12).

Menanggapi insiden tersebut, Korps HMI-Wati Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (KOHATI PB HMI) menyatakan, aksi terorisme adalah hal terkeji yang dilakukan manusia kepada manusia

"Tidak ada alasan apapun yang membenarkan aksi terorisme," kata Sekretaris Umum KOHATI PB HMI Imayati Kalean dalam keterangan tertulis, hari ini, Kamis (8/12) 

Baca juga : Mahfud: Teroris Musuh Kemanusiaan, Bukan Pejuang Agama

Menurutnya, dalam beberapa aksi terorisme, perempuan menjadi kelompok rentan dalam jaringan terorisme.

"Melihat kejadian beberapa tahun ini, perempuan sekalian sebagai aktor dalam aksi terorisme tetapi di sisi lain dia juga korban manipulasi dan komodifikasi jaringan terorisme,” jelas Ima sapaan akrabnya.

Ia kemudian menjelaskan, Islam adalah agama yang benar dan baik. Jika cara praktiknya kontradiksi dengan kebenaran dan kebaikan, maka pelaku yang melakukan aksi terorisme itu bukanlah Islam.

Baca juga : Kepala BPIP: AMN Bentuk Mahasiswa Berkarakter Pancasila

Terorisme adalah praktik yang didasarkan pada paham agama yang salah. Oleh karena itu, aparat berwenang khususnya seperti Polri, Densus hingga BNPT harus melihat kejadian di Bandung sebagai pengingat keras bahwa terorisme adalah bahaya laten yang harus segera dibersihkan dari Indonesia,” tegasnya.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk mayoritas beragama Islam, KOHATI PB HMI mengajak seluruh umat untuk tidak mengikuti aliran agama yang menyesatkan.

“Kita harus mempraktekkan beragama yang inklusif sehingga tidak mudah terjaring pada paham agama yang menyesatkan,” tuturnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.