Dark/Light Mode

IOG 2022 Bali

Bos SKK Migas: Industri Minyak Dan Gas Belum Masuki Era Sunset, Masih Cerah

Rabu, 23 November 2022 13:17 WIB
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto saat membuka  3rd International Convention of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022), di Bali Nusa Dua Convention Centre, Rabu (23/11). (Foto: Ist)
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto saat membuka 3rd International Convention of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022), di Bali Nusa Dua Convention Centre, Rabu (23/11). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Dwi Soetjipto menegaskan, industri hulu migas belum memasuki era sunset. Justru sebaliknya, industri ini masih sangat cerah dan membutuhkan lebih banyak investasi.

Untuk jangka panjang, kata Dwi, iindustri hulu migas Indonesia butuh investasi cukup besar. "Kami perkirakan industri hulu migas membutuhkan investasi sebesar 179 miliar dolar AS," kata Dwi saat pembukaan 3rd International Convention of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022), di Bali Nusa Dua Convention Centre, Rabu (23/11).

Dia menyebut, potensi gas di Indonesia sangat bagus. Seperti, di Bontang, Papua dan Sulawesi. Ke depan, SKK Migas juga akan melakukan perancangan Liquefied Natural Gas (LNG) yang cukup besar. 

Baca juga : Ini 5 Fakta Soal Virus Langya, Terpenting Belum Ada Bukti Penularan Antar Manusia

"Yaitu di Abadi Masela, kemudian temuan di Aceh Utara, di Andaman itu juga mungkin akan bisa menghidupkan Arun LNG plant. Jadi potensi Indonesia sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan LNG dunia nantinya," bebernya.

Karena itu, IOG 2022 digelar untuk meningkatkan investasi hulu migas. Diharapkan, dengan rembuk besar yang diikuti 1600 peserta secara offline dan 23.500 online dari 75 negara ini target lifting minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari (BPH) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030 tercapai.

"Temanya lewat kolaborasi, jadi maka yang pertama tentu sosialisasi data, jadi data-data yang potensial di Indonesia harus dibuka, dan di grupnya SKK Migas itu terbuka untuk melihat potensi di mana saja. Yang kedua, lewat forum-forum diskusi dan juga mediasi untuk adanya deal bisnis," jelas Dwi.

Baca juga : DKI Minta Vaksinasi Booster Jadi Syarat Masuk Mall, Yang Belum Suntik Buruan

Selain itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga akan mengumumkan pemenang dari tender yang tengah berjalan. "Itu semua akan membuka mata para investor, bahwa Indonesia cukup bagus  untuk berinvestasi. Itu yang kita lewat forum ini untuk coba kita tunjukkan. Transformasi apa saja yang yang dilakukan Pemerintah untuk memperbaiki sistem investasi," tegasnya.

Anggota Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto mengatakan, akan terus mendorong terciptanya ekosistem yang baik dalam investasi di hulu migas. "Termasuk persoalan participating interest yang kadang kan oleh investor jadi persoalan. Nah Komisi VII ikut menjadi semacam problem solving, selain legislasi, budget, pengawasan," kata Sugeng.

Sugeng bilang, Komisi VII akan mendorong berbagai hal untuk menggenjot investasi industri hulu migas. "Seperti yang tidak bisa diselesaikan secara teknikal dan ada dimensi politis kami ikut selesaikan," ujarnya.

Baca juga : Bos SKK Migas: Potensi Hulu Migas Indonesia Masih Cukup Besar

Untuk itu, Parlemen akan mendorong terbitnya Undang-undang (UU) Migas. "Karena memang undang-undang yang lalu kan sudah, beberapa pasalnya dibatalkan oleh MK. Maka dalam waktu sedekat-dekatnya, mestinya ini sudah masuk RUU Migas kalau Undang-Undang Energi Baru Terbarukan sudah masuk," bebernya.

Sugeng menegaskan, UU Migas akan segera masuk dalam pembahasan. Karena naskah akademiknya sudah disiapkan. "Meskipun ada Undang-Undang Omnibus Law kan perlu juga menyangkut kekhususan, maka perlunya Undang-Undang Migas secepatnya. 2023 saya kira Undang-Undang Migas tuntas," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.