Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Matakin: Jaga Toleransi, Hindari Paham Pemecah Belah Bangsa

Kamis, 2 Februari 2023 14:15 WIB
Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Liem Liliany Lontoh (Foto: Istimewa)
Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Liem Liliany Lontoh (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia terdiri atas suku, budaya, dan agama yang sangat beragam. Keragaman ini merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa atas bangsa Indonesia yang tetap kokoh dalam persatuan dan kesatuan.

Demikian disampaikan Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Liem Liliany Lontoh. Karena itu, dia mendorong agar toleransi harus terus dipelihara dan diamalkan. Hal itu penting untuk mementahkan ancaman kelompok-kelompok yang cenderung memahami agama secara ekstrim dan tekstualis yang mencoreng semangat toleransi.

“Bagaimana mungkin keutuhan bangsa dapat terjaga jika ada satu pihak yang anti terhadap pihak lain dalam suatu komunitas besar yang disebut bangsa? Pemerintah perlu memberikan edukasi yang komprehensif tentang pemahaman berbangsa dan bernegara yang baik dan benar melalui penyuluhan-penyuluhan maupun melalui program kebijakan yang adil dan tidak pilih kasih,” ujar Liem, dalam keterangan tertulis, Kamis (2/2).

Baca juga : MIND ID Kembangkan Potensi Minyak Atsiri Di Bumi Laskar Pelangi

Liem menambahkan, pemerintah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama harus mendorong tersedianya perlindungan bagi setiap etnis, agama, dan suku agar dapat hidup nyaman serta damai dengan segala hak dan kewajibannya. Dia menegaskan, semua orang harus memiliki keinginan untuk hidup bersama dengan rukun dan damai. Tidak mengutamakan kepentingan kelompok atau golongan. Apalagi mementingkan diri sendiri.

“Baik pemerintah, tokoh masyarakat maupun tokoh agama perlu memegang prinsip kebersamaan ini. Jika satu pihak saja tidak konsekuen, maka semua pihak akan terkena imbasnya,” tutur Liem.

Ia menguraikan, Indonesia memiliki enam agama resmi dan berbagai aliran kepercayaan yang diakui serta dilindungi konstitusi. Kondisi ini menjamin berbagai pemeluk agama dan kepercayaan dalam melakukan ibadahnya dan menyelenggarakan hari raya sesuai dengan yang diyakini.

Baca juga : Mabok, Maling Tertidur Di Rumah Sang Korban

Misalnya, pada perayaan Tahun Baru Imlek kemarin, yang dirayakan di banyak tempat di Indonesia secara terbuka. Hal ini merupakan kemajuan karena Imlek pernah dilarang dirayakan secara terbuka pada masa Orde Baru dulu.

Liem lalu menyarankan, Pemerintah perlu memerhatikan kehidupan rakyat dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat membuat rakyat merasa aman dan tentram dalam bermasyarakat, sehingga kehidupan dalam keluarga pun dapat tertata rapi. Jika dalam tatanan keluarga sudah baik, diharapkan kondisi sosial pada masyarakat Indonesia secara luas juga dapat memberikan rasa keamanan dan ketentraman.

“Tingkatkan kebersamaan sebanyak-banyaknya, sehingga pihak yang satu dengan yang lain saling mengenal dan saling memahami. Setiap perbedaan dipandang sebagai sesuatu yang saling melengkapi, jangan justru saling meniadakan. Apa yang diri sendiri tidak inginkan jangan diberikan pada orang lain,” ucap anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta ini.

Baca juga : Meriahkan Perayaan Imlek, 4 Bandara Angkasa Pura I Hadirkan Barongsai

Walaupun dengan segala kekurangan yang masih terasa, Liem tetap optimis bahwa praktik diskriminasi dan intoleransi secara perlahan akan berkurang. “Tentunya dengan kesadaran kenyataan yang ada ini kita perlu menyikapinya dengan arif dan bijaksana. Banyak-banyak mengalah dan rendah hati dalam pergaulan yang melibatkan banyak pihak. Dengan cara ini ada harapan tidak menajamnya diskriminasi dan intoleransi, karena kerendahan hati mengundang simpati dan mengalah dapat menahan tindakan yang berlebihan,” tutup Liem.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.