Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dampak IKN Sudah Terasa, Daerah Penyangga Kini Jauh Lebih Maju

Sabtu, 18 Februari 2023 14:00 WIB
Kepala Pusat Pengembangan Karir dan  Kewirausahaan (P2KK) Universitas Kartanegara (Unikarta), Bolawi. (Foto: Istimewa)
Kepala Pusat Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (P2KK) Universitas Kartanegara (Unikarta), Bolawi. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) berdampak positif terhadap perekonomian dan juga pemerataan pembangunan yang semula hanya berpusat di Jawa.

Program strategis nasional yang digalakkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tanah Borneo menjadi berkah bagi desa-desa di pulau Kalimantan.

Pasalnya, desa-desa yang semula dicap sebagai desa tertinggal, kini justru berubah menjadi kawasan strategis. Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Pusat Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (P2KK) Universitas Kartanegara (Unikarta), Bolawi.

Dia mengatakan, terdapat 3 (tiga) desa terpencil di Kabupaten Kukar, kini telah berubah nasib menjadi kawasan strategis berkat IKN Nusantara.

Baca juga : Program Tambak Dan Pertanian Dan Gardu Ganjar Bikin Warga Lebih Mandiri

"Pada era sepuluh tahun yang lalu, terdapat tiga desa di Kabupaten Kukar yang secara geografis berbatasan langsung dengan Sepaku, Kabupaten Paser Penajam Utara, semula termasuk desa tertinggal atau terpencil. Bahkan bisa dianggap oleh sebagian orang luar sebagai daerah yang kurang tersentuh pembangunan," kata Bolawi kepada wartawan, Sabtu (18/2).

Namun, setelah Presiden Jokowi menetapkan IKN Nusantara di Sepaku, kini Desa Jonggon yang berdekatan langsung dengan kawasan pembangunan IKN Nusantara berubah seratus delapan puluh derajat menjadi kawasan strategis secara ekonomis karena menjadi incaran para investor luar Kaltim.

Kini, kata Bolawi, geliat perekonomian mulai dirasakan oleh masyarakat Desa Jonggon dan sekitarnya. Permintaan investasi di bidang pertanahan pun, kata dia, terus meningkat seiring dengan pembangunan IKN Nusantara yang terus dilakukan pemerintah.

"Mulai bermunculan para investor luar untuk mencari lahan untuk berinvestasi," tuturnya.

Baca juga : Mantan Wakil Ketua DPR Zaenal Maarif Meninggal Dunia Setelah Di Rawat Di RS

Tokoh muda yang sekaligus owner Taman Wisata Jonggon Jaya itu meyakini, kehadiran para investor luar tersebut menjadikan kawasan Desa Jonggon sebagai sebuah kawasan berpenduduk maju dan mandiri. Sebab, koneksi internet dan sumber daya air bersih di desa tersebut sudah terpenuhi.

Tak hanya itu, akses jalan dari Desa Jonggon ke kawasan IKN sebagian sudah terbangun dan akan dibangun lebih lanjut melalui Desa Jonggon Kampung menuju titik nol IKN Nusantara.

Menurut Bolawi, wilayah Jonggon akan semakin strategis lantaran dekat dengan lokasi pembangunan tiga kantor kementerian. Ketiga kementerian tersebut yakni Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), dan Kementerian PUPR.

"Jonggon saat ini tak bisa lagi diremehkan seperti keadaan sepuluh tahun yang lalu. Wilayah tersebut saat ini semakin maju dan berkembang," tukas Bolawi.

Baca juga : Pemuda Adat Dayak Titip Pelestarian Flora Dan Fauna Endemik

Sebagai informasi, kawasan Desa Jonggon yang masuk dalam kawasan Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim nantinya akan menjadi daerah penyangga IKN Nusantara, seperti Depok, Tangerang dan Bogor yang menjadi kawasan penyangga DKI Jakarta.

Di kawasan tersebut, terdapat beberapa desa, di antaranya yakni Desa Margahayu atau biasa disebut Jonggon A, Desa Jonggon Jaya atau biasa dikenal Jonggon B dan Desa Jonggon Kampung yang lokasinya berada tak jauh dari areal kebun sawit dan berbatasan dengan kawasan HTI milik PT Itci Hutani Manunggal (IHM).

Adapun basis pencaharian warga di wilayah Desa Jonggon adalah pertanian, peternakan dan perkebunan. Diharapkan, wilayah Desa Jonggon mampu menjadi pemasok kebutuhan pangan, mengingat tersedianya padi, palawija, dan peternakan yang cukup melimpah di desa tersebut. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.