Pendukung PDIP Didominasi Pemilih Kritis, Olly Siap Cetak Hattrick Dan Menangkan Ganjar Di Sulut

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPD PDI Perjuangan Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey, menegaskan siap memenangkan partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri dan bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Sebelumnya, PDIP berhasil menang berturut-turut di 2 Pemilu yang lalu, yakni Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Begitupun dengan capres yang diusung PDIP, yakni Jokowi.

Melihat dinamika dan hasil survei teranyar, Olly optimis bisa mencetak kemenangan ketiga atau hattrick untuk PDIP. Terutama di Sulut.

"Ketua umum sudah jelas pesannya, rapatkan barisan. Calon presiden dari PDIP sudah ditetapkan, yaitu Bung Ganjar Pranowo," kata Olly.

Baca juga : Ganjar Center Siap Perjuangkan Kemenangan Ganjar Di Pilpres 2024

Jika menengok hasil survei terbaru dari Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), PDIP mendapatkan dukungan terbesar dari kelompok pemilih kritis di Sulawesi Utara. Yakni mencapai 66 persen. Sementara partai lainnya hanya di bawah 10 persen.

Olly menilai tingginya dukungan dari pemilih kritis di Sulut untuk PDIP adalah buah dari kerja keras kader-kader PDIP yang turun langsung ke tengah masyarakat sesuai arahan dari Ketum Megawati Soekarnoputri. 

Menurutnya, dalam hari-hari ke depan, PDI Perjuangan akan lebih memaksimalkan dan mengoptimalkan peran-peran kerakyatan. 

"Segenap jajaran struktural partai dari DPD, DPC, PAC hingga anak ranting di Sulut, turun langsung ke tengah masyarakat sesuai arahan Ibu Ketum Megawati Soekarnoputri," lanjutnya.

Baca juga : Banteng Dan Relawan Ganjar Nggak Gusar

Apalagi, PDI Perjuangan telah mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang akan diusung pada Pemilihan Presiden 2024.

"Kader-kader PDI Perjuangan bertekad mencetak hattrick atau tiga kali kemenangan dalam Pemilu," tambah Olly.

Hasil survei SMRC juga menunjukkan PDI Perjuangan mendapat dukungan terbesar di kelompok pemilih kritis sebesar 16,1 persen, diikuti oleh Gerindra 11,7 persen, Golkar 8,7 persen, PKB 6,2 persen, Demokrat 5,1 persen, Nasdem 4,9 persen, dan PKS 4,4 persen. Namun, masih ada 31,2 persen warga yang belum menentukan pilihan.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, menjelaskan bahwa pemilih kritis adalah kelompok pemilih yang penting. Mereka cenderung memiliki telepon seluler dan kesempatan lebih besar untuk mendapat informasi sosial-politik, sehingga kritis dalam menilai berbagai persoalan.

Baca juga : KLHK Gandeng PPLI Sosialisasi Pengelolaan Dan Pengangkutan Limbah B3

"Pemilih kritis merupakan kelompok potensial yang dapat memengaruhi kelompok pemilih lain," jelas Deni.

Selain itu, jumlah pemilih kritis adalah sekitar 80 persen dari total populasi pemilih, dan cenderung berada di lapisan atas.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.