Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KLHK Gandeng PPLI Sosialisasi Pengelolaan Dan Pengangkutan Limbah B3

Selasa, 7 Maret 2023 18:17 WIB
Sosialisasi Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang digelar Dinas Lingkungan Kota Depok, Senin (6/3). (Foto: Istimewa)
Sosialisasi Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang digelar Dinas Lingkungan Kota Depok, Senin (6/3). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggandeng PT Prasada Pamunah Limbah Industri (PPLI) mensosialisasikan pengolahan limbah ke kalangan dunia usaha. KLHK mencatat, masih banyak perusahaan di Indonesia dengan kategori rapor merah dalam urusan mengolah limbah.

"Bagi mereka yang belum taat kita lakukan pendekatan secara persuasif. Bila masih belum mengindahkan ada teguran hingga ancaman pidana," ujar Kepala Sub direktorat Pengendalian Pencemaran Air Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Suryanta Sapta Atmaja, melalui keterangan tertulis kepada RM.id, Selasa (7/3).

Pernyataan ini disampaikan Suryanta di acara bertajuk Sosialisasi Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang digelar Dinas Lingkungan Kota Depok, Senin (6/3).

Suryanta menekankan, di tengah situasi banyaknya perusahaan dengan rapor merah dalam pengolahan limbah, menekankan edukasi ihwal limbah harus lebih ditingkatkan. Selain merusak lingkungan, pelanggaran administratif ini bisa berujung kepada pidana dan pembekuan aktivitas perusahaan.

Baca juga : GMC Sumsel Bantu UMKM Lewat Sosialisasi Gerakan Berbelanja Di Warung Tetangga

Nah, sebagai solusi penanganan limbah bagi dunia industri yang mengalami kesulitan mengelola limbah, diberikan pencerahan dengan menghadirkan perusahaan pengolahan limbah industri yang menjadi rujukan Pemerintah yaitu PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI).

Perusahaan join antara Dowa Ecosystem, Co.Ltd dari Jepang dan Pemerintah Indonesia tersebut dinilai yang terbaik saat ini dengan penerapan teknologi pengelolaan limbah dengan standar internasional.

Hadir di acara sosialisasi tersebut, Technical Support Manager PPLI, Muhammad Yusuf Firdaus menyambut baik pujian terhadap tempatnya bekerja tersebut.

Di kesempatan itu, Yusuf memperkenalkan teknologi insinerator atau alat pembakar limbah terbesar di Asia Tenggara termasuk armada pengangkut limbah berizin, ada di PPLI.

Baca juga : Mak Ganjar Sosialisasi Program Berkebun Di Pekarangan Rumah

"Transportasi PPLI dilengkapi teknologi GPS (Global Positioning System) yang dapat mendeteksi pergerakan dan kecepatan kendaraan dari ruang kontrol di pusat PPLI di Bogor," ujar Yusuf.

PPLI juga menerapkan disiplin tinggi dalam hal transportasi pengangkutan limbah. "Termasuk pengaturan shift driver guna mencegah kecelakaan kerja," imbuhnya.

Sertifikasi bagi para driver limbah juga wajib dikantongi para pengemudi, termasuk jenis dan spesifikasi kendaraan mutlak menjadi ketentuan yang tak bisa ditawar.

Dalam kesempatan tersebut, PPLI juga memaparkan teknologi insinerator yang merupakan tekhnologi pengolahan dengan metode thermal berkapasitas 50 Ton limbah perhari. Insinerator ini, merupakan teknologi paling ramah lingkungan dibandingkan dengan kebanyakan insinerator yang ada di Indonesia.

Baca juga : Jelang Ramadhan, Partai Berkarya Gelar Pengajian Dan Santunan Anak Yatim

Perusahaan yang sudah hampir 30 tahun beroperasi di Indonesia tersebut, lanjut Yusuf juga dilengkapi sejumlah laboratorium uji limbah yang cukup mumpuni sesuai standar internasional.

Yusuf berharap, apa yang dimiliki PPLI bisa menjadi solusi bagi penanganan limbah industri yang ada di Indonesia.

Di tempat yang sama, di antara perwakilan dunia usaha dari Medifarma, Taufik mengaku beruntung mengikuti kegiatan Proper tersebut.

"Alhamdulillah selama ini kita sudah bekerjasama dengan PPLI dalam pengolahan limbahnya, kami sudah mengelola limbah ke PPLI sejak 2017. Saat ini, Medifarma mendapatkan proper biru, ini sudah capaian yang luar biasa. Semoga bisa naik kelas lagi menjadi proper hijau," ujar Health, Safety, and Environment (HSE) Medifarma tersebut. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.