Menpora Dirangkap Menaker, Imam Buntung Hanif Untung

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menunjuk Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri sebagai Plt Menpora menggantikan Imam Nahrawi yang ngundurin diri karena terjerat kasus korupsi. Hanif untung. Imam buntung. Begitulah takdir kehidupan...

“Presiden sudah tanda tangani Keppres pemberhentian Imam Nahrawi sebagai Menpora dan mengangkat Hanif Dhakiri jadi Plt. Jadi, (Hanif) rangkap jabatan selain menjabat sebagai Menaker,” ujar Mensesneg, Pratikno, di istana Bogor, kemarin.

Pratikno menjelaskan, alasan Presiden menunjuk Hanif sebagai Plt Menpora karena yang bersangkutan dan Imam sama-sama dari PKB.

“Iya, salah satunya itu,” kata Pratikno. Imam sebelumnya mengundurkan diri dari jabatan Menpora, Kamis kemarin, atau sehari setelah KPK mengumumkan dia sebagai tersangka.

Imam beralasan, ingin fokus menghadapi proses hukum. Imam dan asistennya Miftahul Ulum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyaluran dana hibah KONI melalui Kemenpora tahun anggaran 2018.

Imam diduga menerima suap sebanyak Rp 14.700.000.000 melalui Miftahul selama rentang waktu 2014 - 2018.

Baca juga : Nahrawi, Imam Yang Tak Patut Dicontoh

Selain itu, dalam rentang waktu 20162018, Imam diduga meminta uang senilai Rp 11.800.000.000. Totalnya rp 26.500.000.000 diterima Imam ini diduga merupakan commitment fee atas pengurusan proposal hibah yang diajukan KONI ke Kemenpora.

Hanif mengaku tidak merasa istimewa dengan ditunjuknya sebagai Plt Menpora. Sebab sebelumnya, saat Imam menjalankan ibadah haji, dirinya juga sempat menjadi Plt.

“Tentu ini NIF DHAKIRI,” kicaunya. Akun @JienSatria ikutan dengan sindiran lebih keras. “Mengapa tidak Cak Imin aja sich dijadikan Menpora?”

Cak Imin yang dimaksud adalah Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. perintah Presiden, akan saya jalankan,” katanya di sela Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Purwakarta, kemarin.

Apa langkah yang akan dilakukan setelah ditunjuk sebagai Plt Menpora? Hanif mengaku akan melihat program kerja di Kemenpora terlebih dahulu.

“Nanti akan dilihat dulu. Tapi ini kan sebulan lagi, jadi tidak ada kebijakan yang strategis,” akunya.

Baca juga : Pegadaian Bagikan Masker dan Susu untuk Korban Asap Sumatera

Di Twitter, warnaget ramai mengomen tari isu ini. Banyak yang tak setuju dengan keputusan Jokowi mengangkat Hanif sebagai Plt Menpora. Apalagi sampai rangkap jabatan.

“Indonesia kurang orang atau karena jatah paten PKB?” protes akun @mtp lawrfirm.Akun@em_Faridlangsung nimbrung. “Pos NU, tak tergoyahkan,” cetusnya.

Tweeps@nyak_ih_metuahmenim pali dengan sindiran. “Dari PKB ke PKB. Dari IMAM NAHRAWI ke HA Akun @koenhan menyayangkan betul keputusan Jokowi kali ini.

Dia menilai, masih banyak orang muda yang pantas menggantikan Imam. “Orang-orang muda, energik, jujur, profesional di negeri ini masih banyak stoknya,” sebut dia.

Warganet pemilik akun @rizkkur meledek Hanif. “Jadi atlet nasional ini mau dihire sebagai tenaga kerja luar negeri yang berkualitas,” tulisnya.

Akun @sakazaky mengamini. “rencananya atlet-atlet yang tidak berprestasi akan dialihfungsikan sebagai kuli angkat di proyek BUMN.” netizen lainnya iri dong dengan Hanif yang ketiban untung karena dobel jabatan.

Baca juga : Mengabadikan Kemabruran Haji (4)

Seperti akun @Pasukanemak. “honornya double gak pak, mayan walau cuma sebulan,” kicaunya. Akun @PujoJati nyamber. “Dobel Dong.” Akun @omenromances menimpali.

“Menpora dirangkap Menaker, Hanif untung, Imam buntung dong,” cuitnya. Tweeps @DwiMeldwi punya singkatan baru untuk dobel jabatan ini.

“MenAKerPOrA,”sindirnya. Ledekan lain disampaikan akun @rez cksoemara. “Kemenko PMII.”

Sementarapemilikakun@Daraja_am ron punya usul. “Kalau pekerjaan mentri bisa di dobel-dobel gini, jabatan di kemeterian dirampingkan. Cukup 5 menteri saja,” sindir dia.

Meski demikian, ada pula yang memuji keputusan ini. Misalnya akun@Fadjar_Setyanto.“Good Mr President,” kicaunya. Akun @rulla arul mengamini.

“Semoga bisa menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya dan semoga tidak berakhir seperti seniornya.” [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.